Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons Survei "Litbang Kompas", Gerindra: Puji Jokowi ke Prabowo Bukan Bertujuan Menang Pilpres

Kompas.com - 15/11/2022, 13:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra memandang puja-puji Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan dalam tujuan menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai, pujian yang diberikan Jokowi hanya bentuk ungkapan kepuasan atas kinerja menterinya.

Diketahui, Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Ya saya pikir, puji memuji itu bukan untuk tujuannya supaya menang pilpres," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Baca juga: Di Bali, Prabowo Teken Kerja Sama Bidang Pertahanan RI-Turkiye

Hal itu disampaikan Dasco ketika ditanya awak media soal survei Litbang Kompas terkini bahwa hanya 15,1 persen warga bakal pilih calon presiden (capres) yang didukung Jokowi.

Dasco berpendapat, jika puja-puji Jokowi dikaitkan dukungan capres, maka keputusannya tetap berada di tangan rakyat.

Ia mengatakan, 15,1 persen warga itu tentu akan melihat kinerja sosok capres ke depannya. Sehingga, keputusan dukung-mendukung itu bisa berubah.

"Saya pikir juga, pemilih kita juga sudah cerdas dan bahwa 15 persen kemudian mengikuti apa yang disampaikan presiden, tapi kan selebihnya pasti akan melihat sejauh mana kinerja menteri-menteri yang dipuji Pak Jokowi, apakah nanti masih bisa bertambah kinerjanya, atau nanti pas pilpres malah enggak bertambah kan gitu," ujar Dasco.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 15,1 Persen Warga Pilih Capres yang Didukung Jokowi

Wakil Ketua DPR itu menegaskan, Prabowo juga tetap fokus menuntaskan pekerjaannya sebagai Menhan meskipun sudah didapuk Gerindra sebagai capres.

Dasco mengatakan, Prabowo akan fokus untuk bekerja sebagai pembantu presiden di bidang pertahanan saat ini.

"Saya pikir itu komitmen yang kemudian disampaikan ketika akan melakukan rekonsiliasi dan kemudian menerima jabatan sebagai Menhan," kata Dasco.

Sebelumnya diberitakan, Litbang Kompas merilis hasil survei mengenai seberapa berdampaknya pengaruh Presiden Jokowi dalam mendukung sosok capres untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hasilnya, hanya 15,1 persen warga yang yakin memilih sosok capres yang didukung Jokowi.

Baca juga: PDI-P Akan Bicara dengan Prabowo, Bahas Pernyataan Desmond soal Soekarno

Sementara itu, 35,7 persen responden menjawab masih mempertimbangkan, 30,1 persen tidak akan memilih sosok yang disarankan Jokowi itu, dan 19,1 persen sisanya tidak tahu.

Itu artinya, jumlah warga yang sudah yakin memilih capres yang disarankan Jokowi memang masih terpaut jauh dari sepertiga publik yang menyatakan akan mempertimbangkan.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 24 September-7 Oktober 2022 secara tatap muka.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Dengan menggunakan metode ini, survei berada di tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian sebesar kurang lebih 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 30,7 Persen Responden Pilih Parpol Parlemen karena Tokohnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com