Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Dinanti, Posyandu Baru

Kompas.com - 13/11/2022, 09:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, data kesehatan warga yang dikumpulkan kader posyandu akan direkam dan dimanfaatkan secara digital untuk kepentingan pengobatan lanjutan, penelitian, penyusunan kebijakan, dll.

Terkait dengan hal ini Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).

Wajah baru Posyandu

Jika terlaksana sesuai rencana, maka dalam beberapa tahun mendatang masyarakat Indonesia akan semakin akrab dengan posyandu.

Jika dulu warga mendatangi posyandu untuk urusan kehamilan, vaksinasi, dan keluarga berencana, maka kelak warga akan mengunjungi posyandu untuk lebih banyak pelayanan promotif dan preventif.

Termasuk dalam aktivitas baru posyandu itu adalah kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas; kesehatan bayi dan anak balita; kesehatan usia sekolah dan remaja; kesehatan usia produktif; dan kesehatan warga lansia.

Para lansia mungkin tidak harus pergi ke posyandu, sebaliknya para kader posyandu lah yang akan mengunjungi para lansia.

Para lansia yang mengalami gejala sakit atau memerlukan pertolongan segera juga dapat menghubungi posyandu untuk berkonsultasi melalui aplikasi percakapan seperti Whatsapp.

Posyandu yang kreatif dapat mengadakan webinar tentang topik tertentu yang berguna bagi warga anggotanya, yang disampaikan oleh kader posyandu, dokter puskesmas, atau narasumber lain.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu yang baru, pemerintah daerah perlu melakukan pemantauan kinerja setiap posyandu secara reguler. Dari sini diharapkan akan tumbuh kreativitas, inovasi dan perbaikan pelayanan yang merata di seluruh daerah.

Pemerintah juga perlu memberi insentif yang cukup baik kepada sukarelawan kader posyandu.

Diberitakan saat ini ada daerah yang memberi insentif kepada kader posyandu hanya sebesar Rp 30.000 per orang per bulan. Tentu ini jumlah yang sangat tidak seimbang dengan jerih payah yang telah mereka keluarkan.

Untuk mengatasi hal itu, pemerintah daerah dan khususnya pemerintah desa/kelurahan perlu mengalokasikan anggaran dari dana desa/kelurahan atau sumber lain untuk memberikan insentif yang layak kepada kader posyandu di desa/kelurahan masing-masing.

Dengan demikian semua pihak akan mendapat kepuasan dalam mengupayakan kesehatan warga yang lebih baik.

Bangkit Indonesiaku, sehat negeriku. Selamat Hari Kesehatan Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com