"Ya, namanya (Prabowo) diunggulkan, bagaimana? Kan, kami tidak bisa membohongi hasil Musra, wong nama Pak Prabowo diunggulkan, diharapkan oleh masyarakat. Masyarakat masih menginginkan Pak Prabowo untuk menjadi penerus Pak Jokowi,” ujar dia.
Baca juga: Siang Ini, Panitia Musra Temui Prabowo di Kertanegara, Jaksel
Budi memastikan, safari panitia Musra ke partai politik bakal dilanjutkan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 pekan depan.
Ia mengatakan, panitia Musra akan berkomunikasi dengan semua pemangku kepentingan politik untuk membahas bakal nama calon presiden yang muncul di Musra.
"Kami menyampaikan apa yang kami dengar dari Musra dan apa yang kami tangkap dari suara masyarakat sehingga itu nanti bisa kami rumuskan sehingga kontestasi 2024 ini adalah kontestasi program, bukan sekadar mencari perbedaan,” ujar Budi.
Baca juga: Hasil Musra Relawan Jokowi di Sumbar: Prabowo Capres Teratas, Ganjar Ketiga
Sebelum bertemu Prabowo pada Kamis kemarin, panitia Musra lebih dulu bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar pada Senin (7/11/2022).
Budi mengatakan, setelah ini panitia Musra mungkin akan bertemu dengan Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.
Panitia Musra juga sedang mencari waktu untuk bertemu dengan PDI Perjuangan.
"Pasti dong (bertemu PDI-P), ini kan belum ada waktunya," ujar Budi.
Sementara itu, Budi irit bicara saat ditanya soal rencana panitia Musra menemui Partai Nasdem.
Baca juga: Bertemu Airlangga, Panitia Musra: Pertemuan Pertama Relawan Jokowi Main ke Kantor Parpol
Diketahui, Nasdem telah mendeklarasikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
"Nasdem enggak tahu, sudah ah kamu mah ngomporin aja," ujar Budi.
Ia menambahkan, panitia Musra juga menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh yang diunggulkan berdasarkan hasil Musra di sejumlah daerah, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Semua tokoh nasional, orang-orang yang berpotensi di dalam perhelatan musra ini kita komunikasi terus. Kan, yang penting komunikasi, jangan sampai salah pengertian," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.