Pada sekitaran tahun 1975 sampai 1981, saya pernah ditugaskan sebagai Pilot di maskapai penerbangan sipil antara lain di MNA dan Mandala Airlines.
Pengalaman yang menarik tersendiri, karena sebelum bertugas sebagai Pilot di penerbangan sipil komersial saya harus mengikuti kursus penyesuaian terlebih dahulu.
Saya harus mengikuti kursus dan ujian untuk mengenal berbagai aturan standar internasional sebagai pilot sipil komersial.
Saya harus lulus pendidikan khusus untuk memperoleh Airline Transport Pilot License (ATPL), lisensi pilot sipil yang mengacu antara lain kepada International Civil Aviation Safety Regulation.
Dengan demikian, saya memiliki ijazah atau lisensi sebagai Air Force Pilot dan juga ATPL.
Pekerjaan pilot sipil dan Angkatan Udara pada dasarnya sama saja, tetapi ada beberapa yang secara prinsip sangat berbeda.
Pada penerbangan latihan dan operasional pilot penerbangan sipil menerbangkan pesawat terbang dengan standar basic skill untuk melakukan menuver Take Off, Cruising dan Landing.
Bagi Pilot AU, selain manuver dasar Take Off, Cruising dan Landing yang disebut sebagai Phase 1, ada tambahan manuver lain yang disebut sebagai Phase 2.
Hal itu meliputi manuver terbang formasi, aerobatic, dan beberapa manuver taktis lain sesuai jenis pesawat yang diterbangkannya.
Perbedaan mendasar antara Pilot Sipil dan Pilot AU antara lain adalah dalam menuver Formasi dan Aerobatic. Pilot sipil komersial dilarang keras melakukan manuver terbang formasi dan apalagi aerobatic.
Di sisi lain, pilot Angkatan Udara harus mahir dalam melakukan manuver terbang Formasi dan Aerobatic.
Pengalaman saya menerbangkan pesawat terbang sebagai Pilot bermula tahun 1971 dan berakhir pada 2005.
Pengalaman panjang terbang sebagai Pilot Angkatan Udara dan juga Pilot pesawat terbang maskapai penerbangan sipil komersial sangat menarik. Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Sebagai Pilot Angkatan Udara, saya pernah terbang ke 5 benua. Pernah pula terbang membawa penumpang kalangan grass roots seperti para pengungsi bencana alam sampai memperoleh kepercayaan menerbangkan para pejabat tinggi negara, para menteri, kepala staf angkatan, Menhankam Pangab dan juga Presiden Republik Indonesia beserta keluarganya.
Demikianlah hingga saat ini selang 17 tahun dalam menjalani masa purna tugas, saya masih tetap sesekali terbang, namun tidak lagi sebagai pilot, cukup sebagai penumpang saja.
Itulah semua sebagian dari pengalaman hidup saya berkaitan dengan dunia penerbangan. Pengalaman terbang sejak tahun 1971 sampai 2005, yang sudah 17 tahun berlalu.
Kemajuan teknologi penerbangan yang sangat cepat, telah membawa perkembangan luar biasa, dari nenek moyangku orang pelaut, anak cucuku insan dirgantara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.