Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Agama R20: Batu Loncatan Penting Wujudkan Mimpi NU, Jalan Masih Panjang

Kompas.com - 06/11/2022, 10:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

“Selama ini, [jika] tidak senang dan tidak setuju, hanya koar-koar dari jauh. Forum ini (R20) memang mengundang tokoh-tokoh agama untuk membicarakan isu sensitif itu,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBNU sekaligus juru bicara R20 Muhammad Najib Azca, 28 September 2022, menanggapi kritik atas kehadiran RSS.

Selepas penutupan R20, Gus Yahya merasa paradigma ini berfungsi dengan baik.

Beberapa pembicara menyinggung soal kekerasan oleh struktur kekuasaan di India terhadap minoritas ketika Ram Madhav ada di ruangan yang sama, meski Ram justru mengumbar klaim tentang keharmonisan antarumat di India ketika memberi pidatonya.

"Mereka semua (delegasi India) termasuk Ram Madhav tidak keberatan dan tidak mengingkari, tetapi mereka juga menyatakan bahwa mereka sebetulnya punya nilai nilai mulia. Bahwa kemudian mereka punya masalah yang dihadapi, mereka bersedia untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah itu," ungkap Yahya.

Baca juga: Paus Fransiskus di R20: Agama Tak Dapat Menghindar dari Dinamika Dunia

Dalam pidatonya, Ram Madhav turut menyinggung bahwa India diproyeksikan mengalahkan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia.

Yahya menganggapnya sinyal bahwa India menyadari arti penting untuk mengakhiri kekerasan atas minoritas muslim.

Itu sebabnya, Ram Madhav cs--menurut Yahya--bersedia hadir di R20 walau telah diberi tahu jika ajang ini akan menjadi ajang buka-bukaan.

"Menuju R20 di India (2023), kita akan lakukan upaya bersama lebih lanjut untuk mengembangkan inisiatif ini sungguh-sungguh jadi gerakan," ujar Yahya.

Belum cukup

Forum R20 menghasilkan komunike yang intinya menyepakati sejumlah hal, di antaranya yakni para pemuka agama dunia menolak politisasi identitas.

Selepas penutupan R20, NU mengungkapkan rencananya supaya forum ini dapat melebarkan sayap, termasuk di antaranya mengundang politisi, pebisnis, bahkan merangkul lebih banyak kelompok sayap kanan pada tahap tertentu.

"Tidak semua kelompok garis keras dilibatkan hari ini. Kita mulai 'makan bubur dari pinggir'," ujar Najib Azca yang juga Ketua Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada.

Baca juga: R20 dan Arah Politik NU

Pelibatan RSS hanya langkah awal, didorong alasan "mendesak" sebab India akan jadi tuan rumah R20 tahun depan.

Ram Madhav dianggap cukup berpengaruh dalam kapasitasnya sebagai aktor politik penting India.

Meskipun demikian, forum R20 yang digagas NU dinilai tak bisa hanya bermain dalam area ideologis agar bisa berdampak konkret atas perdamaian dunia, dengan hanya mengandalkan pengaruh para pemuka agama dunia untuk membimbing seabrek pengikut mereka.

Memperlebar spektrum ideologi--dengan mengajak dialog kelompok sayap kanan--adalah inisiaitf bagus, namun dianggap tak cukup bila tanpa komitmen politik yang intensif dan mengikat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com