Menusuk ke jantung konflik, seperti perang Rusia-Ukraina, penjajahan Israel atas Palestina, atau kekerasan Boko Haram di Afrika Barat, jauh lebih kompleks dari semata seruan agar umat beragama hidup harmonis.
Baca juga: Tak Ada Perwakilan Iran dan Taliban dalam Forum R20 NU, Mengapa?
"Saya melihat jalannya masih panjang dan ini (R20) hanya batu loncatan. Kita harus melihat bahwa resolusi konflik sangat terkait dengan politik domestik," ujar Umar.
"Kita sudah punya cukup modal. Tetapi, untuk pencapaian ke depan, harus dibuat lebih luas. R20 baru bisa punya taring jika punya dampak pada institusi internasional, misalnya pelibatan PBB atau secara diplomatik simultan dengan agenda pemerintah Indonesia," jelasnya.
Ia menambahkan, pada dasarnya, tidak ada jaminan pemuka agama yang datang ke R20 di Bali konsisten menjalankan hasil komunike kepada pemerintah, sebab kebanyakan mereka merupakan aktor non-negara.
"Kalau mau dilanjutkan, demi perdamaian global, kekuatan-kekuatan politik harus diajak juga. Saya melihat, hal yang cukup strategis adalah dengan melibatkan PBB atau negara-negara yang punya peran lebih besar," pungkas Umar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.