JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, adanya risiko kenaikan kasus Covid-19 pada akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023.
Pasalnya, saat ini kenaikan kasus harian sudah mencapai 5.000 kasus. Kenaikan ini dipengaruhi oleh keberadaan subvarian baru Omicron yang menyebar dan masuk ke Indonesia.
"Memang risiko untuk ada lonjakan bisa terjadi, Desember, Januari, Februari," kata Budi saat media visit ke Menara Kompas, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Selama Pandemi Belum Pernah Kena Covid-19? Ini Penyebabnya Menurut Sains
Untuk itu dia mengimbau masyarakat untuk terus memakai masker, terutama di ruang tertutup. Dia juga meminta masyarakat mengakses vaksinasi booster yang saat ini baru diterima oleh 65.309.364 orang.
Sejalan dengan itu, pihaknya tengah menyiapkan stok vaksin primer maupun yang mulai langka. Beberapa vaksin buatan dalam negeri termasuk dalam jenis vaksin yang akan disediakan, yaitu Indovac dan vaksin Inavac/Merah Putih.
"Insya Allah vaksin dalam negeri produksi Bio Farma dan Biotis akan keluar, itu akan kita pakai, kita lagi mempercepat supaya November ini kita bisa (memakainya)," ungkap Budi.
Baca juga: Menkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Didorong Varian Baru, XBB hingga BQ.1
Lebih lanjut dia mengungkapkan, ada tiga subvarian baru yang telah masuk ke Indonesia, yaitu XBB, XBB.1, dan BQ.1.
Subvarian Omicron XBB dan XBB.1 yang banyak dan menyebar di Singapura sudah masuk ke Indonesia. Begitu pula dengan BQ.1 yang awalnya menyebar di Eropa dan di negara-negara Amerika Serikat.
"Ada 3 varian baru yang sudah masuk ke Indonesia yang menyebabkan (kasus konfirmasi) ini naik. Tiga- tiganya sudah ada di Indonesia, ini yang menyebabkan kenaikan," jelas Budi.
Sebagai informasi, per Jumat (4/11/2022) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 5.303 kasus dalam 24 jam terakhir. Totalnya kini mencapai 6.512.913 kasus sejak 2 Maret 2020.
Baca juga: Pasien Covid-19 Terlama Akhirnya Sembuh Setelah Terinfeksi 411 Hari
DKI Jakarta menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu 2.036 kasus. Kemudian Jawa Barat 718 kasus, Jawa Timur 685 kasus, Banten 487 kasus, dan Jawa Tengah 426 kasus.
Sementara itu, kasus aktif naik 2.025 kasus dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya mencapai 34.155 kasus aktif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.