Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Kuat Ma'ruf-Ricky Rizal dan Luapan Emosi Ibu Brigadir J di Persidangan

Kompas.com - 03/11/2022, 06:47 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emosi Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak tak bisa dibendung saat hadir sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Di hadapan Majelis Hakim, ia mencurahkan seluruh isi hatinya kepada dua terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap anaknya tersebut.

Rosti dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) bersama 10 orang lainnya yang merupakan keluarga besar Brigadir J, untuk bersaksi memberikan keterangan perihal kematian Yosua.

Baca juga: Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Minta Maaf ke Orangtua Brigadir J, Mantan Hakim: Pembunuhan Tetap Harus Dihukum

Setelah satu per satu keluarga memberikan kesaksiannya dan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan hakim, jaksa, dan kuasa hukum terdakwa, tibalah kesempatan bagi para terdakwa untuk menanggapi kesaksian tersebut.

Permintaan maaf Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf

Hakim pun memberikan kesempatan kepada terdakwa Ricky Rizal menyampaikan sesuatu kepada saksi yang hadir dalam persidangan tersebut.

Polisi berpangkat Bripka itu lantas berdiri dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga Brigadir J.

“Dalam kesempatan ini, saya bisa ketemu langsung dengan keluarga besar almarhum Brigadir Yosua. Saya ingin menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya abang saya Brigadir Nofriyansah Yosua Hutabarat,” kata Ricky Rizal.

“Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa kepada keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran,” ujar dia lagi.

Baca juga: Sampaikan Duka Cita ke Keluarga Brigadir J, Ricky rizal: Maafkan Kebodohan Saya

Dalam kesempatan itu, Ricky juga menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang telah terjadi sehingga Brigadir J meninggal dunia.

Ia meminta keluasan hati orangtua dan keluarga besar Yosua untuk dapat memaafkan segala kebodohan yang telah diperbuatnya.

“Saya juga berharap kepada Ibu Rosti Simanjuntak dan Bapak Samuel Hutabarat serta keluarga besar almarhum Yosua untuk dapat memberikan maaf atas kebodohan dan ketidaktahuan saya pada saat terjadi situasi saat itu, terima kasih,” kata Ricky Rizal.

Hal yang sama juga disampaikan terdakwa Kuat Ma'ruf. Dengan menahan tangis, ia meminta maaf kepada keluarga Brigadir J.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya Almarhum Yosua dan semoga Almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa," kata Kuat.

Ia sempat terbata-bata dan mengusap matanya yang mulai mengeluarkan air mata. Suaranya kemudian terdengar bergetar. 

Kuat tampak terus menunduk, tidak menatap langsung ayah dan ibu Brigadir J yang ada di ruang sidang.

"Serta keluarga besar diberi ketabahan," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Kuat kemudian bersumpah demi Tuhan dia tidak memiliki niat ikut dalam rencana pembunuhan Brigadir J.

"Biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya, karena demi Allah saya tidak ada niat apa yang seperti didakwakan kepada saya," kata Kuat.

Baca juga: Kuat Maruf Bantah Kesaksian soal Ancam Bunuh Yosua, Hakim: Saksi Tak Sebut Nama

Setelah keduanya menyampaikan permohonan maaf, hakim lantas memberikan kesempatan kepada orangtua Yosua untuk menanggapinya.

“Mohon Pak Hakim Yang Mulia, saya boleh mengutarakan semua yang ada di hati saya sekarang?” kata Rosti kepada hakim.

“Silakan, Ibu,” kata Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santosa.


Kemudian, Rosti memulai curhatannya dengan rasa emosional terhadap Kuat Ma’ruf.

Dalam curhatannya, ia menilai peran Kuat Ma’ruf sangat luar biasa sehingga terjadi pembunuhan terhadap anaknya.

“Di dalam kasus ini, Kuat Ma’ruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa. Saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan, menginginkan daripada kematian anakku,” kata Rosti seraya menangis dengan suara bergetar.

Rosti juga menyebut kehebatan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam membuat skenario atas meninggalnya Brigadir J.

Ia lantas mempertanyakan hati nurani para terdakwa yang tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.

Baca juga: Di Sidang Kuat dan Ricky, Vera Ungkap Ada Skuat yang Ancam Yosua

Ia juga menyayangkan permintaan maaf para terdakwa baru disampaikan kepada keluarga di dalam persidangan.

“Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan, kok baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu, ibunda daripada Yosua yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya,” kata Rosti.

“Sangat kejinya perbuatan kalian, segerombolan kalian di rumah bapak itu, menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku,” ujar dia dengan emosional.

Suara Rosti kembali kembali meninggi dengan menyinggung permintaan maaf yang disampaikan Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal.

Ia juga meminta agar keduanya jujur di persidangan agar kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J terang benderang.

“Kalian yang tahu bagaimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupi, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC (Putri Candrawathi) itu? Jadi tolong jujur!” kata Rosti dengan sangat emosional.

“Kamu sudah katakan maaf tadi, maaf tidak hanya ada di bibir. Maaf itu mohon pengampunan pada Tuhan. Jadi saya sebagai orangtua yang sudah kalian hancurkan, harapan anakku yang sudah hancurkan, kebanggaanku, aku melahirkan anakku yang sudah kuajari selalu hormat kepada orang, jangan suka membuat kesalahan pada orang, saya selalu mengajari anakku agar selalu rukun, saya selalu bertanya ke anakku dan memberi nasihat mohon anakku di manapun kau merantau biar kamu aman dan baik kau harus baik,” ujar Rosti lagi.

Baca juga: Curhat Emosional Ibu Brigadir J di Sidang: Sangat Keji Perbuatan Kalian

Rosti menuturkan, selama ini dirinya selalu menutup mata untuk mengikuti berita soal kematian anaknya.

Namun, demi keadilan untuk anaknya, ia memaksakan diri untuk mengikuti berita perkembangan kasusnya.

“Kalau aku lihat di berita, bukan aku sok tahu, ini sangat berat. Saya tidak ikut kasus ini, baru ini kudiberi kekuatan pada Tuhan untuk ikuti kasus anakku ini. Ada apa di dalam ini semua?” kata Rosti yang masih menangis.

“Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS (Ferdy Sambo) dan Putri, berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam. Diberikan itu di depan Tuhan. Cuma Tuhan yang mahamengetahui, melihat, dan yang memahami jeritan tangis anakku, anakku satu-satunya, luar biasa, di mana hati kalian?” ujar dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com