Kuat tampak terus menunduk, tidak menatap langsung ayah dan ibu Brigadir J yang ada di ruang sidang.
"Serta keluarga besar diberi ketabahan," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Kuat kemudian bersumpah demi Tuhan dia tidak memiliki niat ikut dalam rencana pembunuhan Brigadir J.
"Biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya, karena demi Allah saya tidak ada niat apa yang seperti didakwakan kepada saya," kata Kuat.
Baca juga: Kuat Maruf Bantah Kesaksian soal Ancam Bunuh Yosua, Hakim: Saksi Tak Sebut Nama
Setelah keduanya menyampaikan permohonan maaf, hakim lantas memberikan kesempatan kepada orangtua Yosua untuk menanggapinya.
“Mohon Pak Hakim Yang Mulia, saya boleh mengutarakan semua yang ada di hati saya sekarang?” kata Rosti kepada hakim.
“Silakan, Ibu,” kata Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santosa.
Kemudian, Rosti memulai curhatannya dengan rasa emosional terhadap Kuat Ma’ruf.
Dalam curhatannya, ia menilai peran Kuat Ma’ruf sangat luar biasa sehingga terjadi pembunuhan terhadap anaknya.
“Di dalam kasus ini, Kuat Ma’ruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa. Saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan, menginginkan daripada kematian anakku,” kata Rosti seraya menangis dengan suara bergetar.
Rosti juga menyebut kehebatan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam membuat skenario atas meninggalnya Brigadir J.
Ia lantas mempertanyakan hati nurani para terdakwa yang tega menghabisi nyawa anaknya secara sadis.
Baca juga: Di Sidang Kuat dan Ricky, Vera Ungkap Ada Skuat yang Ancam Yosua
Ia juga menyayangkan permintaan maaf para terdakwa baru disampaikan kepada keluarga di dalam persidangan.
“Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani. Kita sama-sama ciptaan Tuhan, kok baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada ibu, ibunda daripada Yosua yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya,” kata Rosti.
“Sangat kejinya perbuatan kalian, segerombolan kalian di rumah bapak itu, menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku,” ujar dia dengan emosional.