Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Ingin Temui FIFA di Swiss, Jelaskan Temuan soal Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 02/11/2022, 22:15 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana menemui Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di markas besar FIFA di Swiss dalam waktu dekat ini.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, rencananya pertemuan dengan FIFA akan dilakukan di tengah kunjungan Komnas HAM ke Swiss untuk mengikuti sebuah konferensi.

"Nanti di sela-sela kunjungan kammi kami akan mencoba meminta waktu, berkomunikasi dan meminta waktu ke FIFA," kata Beka dalam konferensi pers, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Sebut Sponsor Ngeluh jika Big Match Tak Digelar pada Prime Time

Adapun tujuan Komnas HAM menyambangi FIFA adalah untuk menjelaskan temuan Komnas HAM terkait tragedi Kanjuruhan kepada organisasi induk sepak bola dunia tersebut.

"Ini kami coba, ini kebetulan kami besok sore berangkat ke situ, kami akan berupaya berkomunikasi dengan FIFA dan meminta waktu," ujar Beka.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, pertemuan Komnas HAM dan FIFA penting untuk memastikan rekomendasi Komnas HAM terkait tragedi Kanjuruhan dijalankan.

Sebelumnya, Aam menyayangkan sikap FIFA tidak memberikan keterangan terkait mekanisme aturan FIFA dalam dunia sepak bola menyusul adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Ini kita sangat sayangkan FIFA sebagai satu entitas yang harusnya menghormati HAM, seperti komitmen dia sejak tahun 2017," kata Anam saat ditemui di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Temuan Komnas HAM soal Kanjuruhan: Match Commisioner Tak Tahu Gas Air Mata Dilarang

Anam mengatakan, tidak adanya penjelasan dari FIFA mengenai mekanisme aturan yang sudah dibuatnya kepada Komnas HAM bisa memberikan catatan buruk bagi federasi sepak bola tersebut.

Apalagi, tragedi Kanjuruhan termasuk tragedi sepak bola dengan jumlah korban tewas yang tinggi di dunia. Menurutnya, pengibaran bendera setengah tiang di markas FIFA tidak cukup membuktikan bahwa FIFA peduli dengan pelanggaran HAM.

"Kalau FIFA memang melepaskan haknya untuk memberikan keterangan, ya itu haknya FIFA. Tapi FIFA akan tercatat di dunia bahwa komitmen dia di tahun 2017 (mengenai HAM), sekadar komitmen, enggak ada satu langkah konkret," ujar Anam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com