Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Dipotong Saat Bicara, Anggota DPR Sebut Ketua PP IDAI Kurang Ajar

Kompas.com - 02/11/2022, 21:30 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

"Tapi kan tadi Sampean itu juga bilang ada yang minum obat itu, ginjalnya kena, tapi ada yang enggak minum pun ginjalnya juga kena. Artinya, itu belum sahih (penyebab kematian karena obat sirup) gitu lho," sambung Irma.

Setelah itu, Piprim sempat menanyakan kepada Irma apakah kritikannya itu sudah selesai disampaikan.

Mendengar perdebatan ini, Charles selaku pimpinan rapat meminta Piprim tak perlu langsung merespons pernyataan Irma. Charles memberikan kesempatan Irma melanjutkan pernyataannya.

Baca juga: Ketua Komisi IX DPR: Langgar Produksi Obat-obatan, Ancaman Penjara 10 Tahun dan Denda Rp 2 M

Akan tetapi, Irma malah menyoroti perkataan Piprim yang bertanya apakah dirinya sudah selesai melontarkan kritikan.

"Belum, saya belum selesai, belum selesai saya. Memang kenapa kalau saya belum selesai?" tanya Irma lagi.

"Ya, saya enggak ngomong," jawab Piprim.

"Ya, diam dulu," Irma membalas.

Melihat suasana debat semakin panas, Charles mengambil alih dengan mengingatkan kepada Irma dan Piprim bahwa ruang rapat bukan untuk tempat debat kusir.

Baca juga: Soroti Pemerintah Beli Obat Gagal Ginjal Akut dari Luar Negeri, Anggota DPR: Mau Jualan Obat Lagi?

Charles meminta Piprim untuk mendengarkan pernyataan Irma hingga selesai.

"Silakan, Bu Irma," kata Charles.

Setelah itu, Irma mengucapkan kata kurang ajar kepada Piprim. 

"Ya jangan kamu, saya lagi ngomong kamu bilang sudah sudah sudah, memang kamu siapa? Saya lagi ngomong malah bilang sudah selesai, sudah selesai. Kurang ajar," beber politisi Nasdem itu.

"Ya saya tahu pimpinan, tapi enggak boleh gitu juga kali. Enggak sopan, saya bilang tadi BPOM sudah di depan sudah jelas mengatakan, data sudah ada, kan kita harus bicara by data dong. Enggak bisa bicara enggak by data," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com