Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dow Chemical Pastikan PT Yarindo dan PT Universal Tak Terdaftar dalam Daftar Pelanggan

Kompas.com - 01/11/2022, 21:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahan kimia multinasional, Dow Chemical menyatakan, PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries tidak terdaftar dalam daftar pelanggan perseroan mereka, setelah dilakukan penyelidikan internal secara menyeluruh.

Adapun dua perusahaan farmasi tersebut, ditindak oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena memproduksi obat sirup mengandung cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas dari zat pelarut tambahan, propilen glikol.

PT Yarindo Farmatama membeli propilen glikol produksi Dow Chemical Thailand dari distributor CV Budiarta, sementara PT Universal Pharmaceutical Industries membeli dari PT Logicom Solution dan PT Mega Setia.

"Dow juga melakukan penyelidikan internal secara menyeluruh dan kami tidak menemukan nama perusahaan yang disebutkan oleh BPOM dalam daftar pelanggan kami," kata Dow dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: BPOM Kembali Rilis 3 Obat Sirup Tercemar Etilen Glikol, Total 8

Adapun penyelidikan internal ini dilakukan setelah perusahaan memperoleh informasi dari BPOM. Dow Chemical segera mengambil tindakan untuk bekerja sama dengan BPOM dan memberikan semua data dan informasi yang dimiliki perusahaan kepada BPOM.

Dow Chemical juga memastikan, propilen glikol yang dipasok oleh mereka dalam bentuk tersegel tidak mengandung etilen glikol (EG) dan di etilen glikol (DEG).

"Hasil analisis secara rinci dan dokumen-dokumen terkait yang diminta telah kami serahkan kepada BPOM. Kami berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung dan bekerjasama dengan BPOM, serta siap melakukan semua tes yang dibutuhkan terhadap produk-produk kami," beber Dow.

Baca juga: BPOM Sita Ribuan Produk Unibebi dan Flurin DMP Sirup yang Mengandung Cemaran Etilen Glikol

Lebih lanjut Dow menyampaikan, pihaknya senantiasa mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di manapun beroperasi, termasuk Indonesia. Pun mendukung upaya pemerintah untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Sebagai perusahaan material science, Dow juga memiliki komitmen untuk selalu menjaga kualitas dan memastikan keamanan produknya.

"Oleh karena itu, produk-produk kami digunakan di seluruh dunia karena telah dipastikan kualitas dan kepatuhannya untuk formulasi obat, dan telah melewati serangkaian tes untuk memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku," jelas pernyataan Dow.

Sebelumnya diberitakan, BPOM menindak dua perusahaan farmasi yang memproduksi obat sirup mengandung cemaran etilen glikol (EG) melebihi ambang batas dari zat pelarut tambahan, propilen glikol.

Baca juga: BPOM: PT Yarindo dan PT Afi Farma Punya Rekam Jejak Banyak Pelanggaran

PT Yarindo Farmatama membeli propilen glikol produksi Dow Chemical Thailand dari distributor CV Budiarta, sementara PT Universal Pharmaceutical Industries membeli dari PT Logicom Solution dan PT Mega Setia.

Adapun propilen glikol adalah zat pelarut tambahan yang umum ada di obat sirup. Namun jika proses pemurniannya tidak sesuai standar, akan menimbulkan cemaran etilen glikol melebihi ambang batas aman.

Atas temuan itu, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengaku akan melihat aspek legalitas untuk mencari tahu adanya unsur pemalsuan.

Baca juga: BPOM Sebut Universal Pharmaceutical dan Yarindo Terancam Pidana 10 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar

Pasalnya, Dow Chemical adalah industri multinasional ternama dan berkompeten. Industri ini berkantor pusat dari Michigan, Amerika Serikat.

"Tapi (bahan baku propilen glikol Dow Chemical) ini berasal dari Thailand, dan kita akan lihat. Kami juga mendapatkan kolaborasi yang baik dengan PT Dow Chemical di Indonesia untuk mencari sebab apakah ini ada unsur pemalsuan dari produk tersebut," tutur Penny dalam konferensi pers, Senin (31/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com