Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Minta Warga Sampaikan ke Petugas jika Ada Anggota Keluarga Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 30/10/2022, 17:45 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta masyarakat menyampaikan kepada petugas jika memiliki anggota keluarga atau kerabat yang sudah memenuhi syarat menjadi pemilih tetapi menyandang disabilitas.

Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos mengatakan, masyarakat bisa menyampaikan kondisi disabilitas anggota keluarganya saat petugas KPU melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.

Dalam proses itu, petugas KPU akan mendatangi pemilih dari umah ke rumah.

"Kami berharap masyarakat kita itu declare bahwa ada warganya atau keluarganya atau warganya yang disabilitas, jenisnya apa dikasih tahu (ke petugas)," kata Betty saat ditemui awak media di Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: KPU: Pemutakhiran Data Pemilih pada Pemilu 2024 Berdasarkan Alamat di E-KTP

Betty mengatakan, data tersebut dibutuhkan petugas KPU untuk bisa memberikan akses kepada pemilih dengan layak.

Ketika pemilih menyandang disabilitas tunadaksa misalnya, KPU akan menentukan lokasi TPS yang dekat dengan tempat tinggalnya.

Contoh lainnya, ketika pemilih menyandang disabilitas tunarungu, petugas KPU tidak akan melakukan pemanggilan di lokasi TPS tetapi dengan cara lain.

"Misalnya kalau dia adalah pengguna kursi roda, pengguna kruk, kan kasihan kalau ditaruh jauh misalnya atau harus berundak-undak, bertangga-tangga, lapangan terbuka dengan krikil atau rumput yang tinggi," ujar Betty.

Terkait pemilih yang menyandang disabilitas tunanetra, KPU menyerahkan kepada pihak yang bersangkutan apakah mereka akan didampingi keluarga atau pihak lain.

Nantinya, pendamping tersebut akan menandatangani surat pernyataan bahwa dirinya membantu pemilih yang menyandang tuna netra.

"Kita akan ada perlakuan yang berbeda, sehingga itu boleh disampaikan kepada kami," kata dia.

Baca juga: Verifikasi Faktual Parpol, KPU Datangi Anggota Partai dari Rumah ke Rumah

Menurut Betty, pelayanan berbeda terhadap kelompok disabilitas sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pemilu yang aksesibel.

"Salah satu prinsip penyelenggaraan Pemilu adalah aksesibilitas termasuk bagi teman-teman difabel," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com