Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kepala BNPB Ganip Warsito Ungkap Alasan Bergabung dengan PDIP

Kompas.com - 30/10/2022, 16:55 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito mengungkapkan alasannya bergabung menjadi kader PDI Perjuangan (PDI-P).

Ganip mengungkapkan, sebagai individu yang masih memiliki kemampuan berfikir, tenaga, memiliki keinginan melanjutkan perjuangan demi rakyat, bangsa dan negara.

"Kenapa saya memilih PDI-P? Karena saya melihat sejarah idealisme, ideologi dan nasionalisme ini PDI-P. Saya merasa pas untuk masuk ke sana dan saya ingin memperjuangkan juga karena saya mantan TNI, tentunya memperjuangkan TNI dan rakyat yang kuat untuk bangsa dan negara ini," kata Ganip di Sekolah PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Gabung PDI-P, Eks Kepala BNPB Diberi Tugas Ini Oleh Megawati

Ganip pun mengungkapkan, bahwa dirinya juga mendapat tugas dan kesempatan dari partainya untuk mengikuti seleksi anggota legislatif di DPR RI.

Saat ditanyakan akan mewakili daerah pemilihan (dapil) dan akan ke Komisi berapa saat di DPR RI, Ganip menyerahkan sepenuhnya kepada kewenangan DPP PDI-P.

"Ya saya mendapat tugas dari DPP untuk mengikuti seleksi pencalonan anggota DPR RI. Kalau ditanya dapil mana? Saya sendiri masih belum tahu karena menunggu dari arahan partai," tutur dia.

Lebih lanjut, Ganip siap jika harus ditugaskan menjadi caleg dan mewakili dapil mana pun. Ia menekankan ingin berjuang untuk kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.

"Saya di mana saja, ya siap. Selama ini saya memang mempunyai keinginan untuk berjuang masyarakat, untuk rakyat bangsa dan negara ini. Dulu melalui TNI, sekarang saya melalui PDIP," ucap Ganip.

Baca juga: 6 Purnawirawan Jenderal TNI-Polri dan Atlet Yayuk Basuki Gabung PDI-P

Diketahui, ada 6 purnawirawan jenderal dari TNI dan Polri yang masuk ke PDIP, termasuk Ganip Warsito.

Selain Ganip, 5 purnawirawan jenderal lainnya yaitu Laksmana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua dan Brigjen TNI (Purn) Donar Philip, dan Irjen Pol (Purn) H. Fakhrizal.

Tak hanya mantan purnawirawan jenderal, ada sejumlah purnawirawan lain, atlet, serta mantan aparatur sipil negara (ASN) yang juga bergabung PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com