Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kapolri Ramai-ramai ke Mabes, Prihatin terhadap Kondisi Polri Saat Ini

Kompas.com - 27/10/2022, 15:34 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mantan kepala Kepolisian RI mendatangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kamis (27/10/2022) siang.

Para eks Kapolri ini mengaku prihatin terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di internal Polri baru-baru ini.

Apalagi, tingkat kepercayaan terhadap Polri turun. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai memanggil petinggi Mabes Polri hingga level kapolres ke Istana Negara.

"Kami para purnawirawan Polri ini terpanggil tentu dengan situasi yang kita sama-sama prihatin adanya berbagai peristiwa," ujar Jenderal (Purn) Tan Sri Da'i Bachtiar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Datangi Mabes, Eks Kapolri Bambang Hendarso Danuri: Yang Dihadapi Polri Saat Ini Berat

Bachtiar menyampaikan, sejumlah pejabat utama Mabes Polri juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Para eks Kapolri selaku senior pun memberi masukan kepada mereka. Selain itu, mantan Kapolri turut memberi semangat supaya Jenderal Sigit dkk bisa menghadapi masalah dengan rasional.

"Dan tadi juga tentu memberikan dukungan atas apa yang sudah dilakukan oleh Kapolri serta jajarannya menghadapi situasi seperti itu," kata dia.

Sementara itu, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan, mereka tidak memarahi Jenderal Listyo Sigit selaku junior.

Baca juga: Ramai-ramai Mantan Kapolri Datangi Mabes Polri, Ada Apa?

Bambang mengaku hanya memberi dukungan moril kepada mereka yang saat ini menjabat.

"Tidak menghakimi, tidak menggurui. Kami justru memberikan dukungan moril," kata Bambang.

Ia menyadari, apa yang sedang Polri hadapi saat ini cukup berat. Oleh karena itu, mereka hanya memberi support, dengan harapan dukungan dari mereka itu bisa memacu Polri berbenah dengan benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com