Keyakinan tersebut akhirnya berbuah manis saat aset wakaf yang dikelola Umar Usman bisa mencapai Rp 231.261.960,67 juta pada Agustus 2022. Nilai ini melebihi dari yang ditargetkan sebesar Rp 227.557.800,00.
"Mengapa kami di KLC tertantang mengelola aset wakaf? Sebab, mengelola aset wakaf adalah mengelola aset milik Allah SWT. Dari situ kami yakin untuk mengelola aset wakaf," tutur Asep.
Melalui unik selling wakaf, lanjut dia, pihaknya berupaya mengelola aset di pasaran dengan mengedepankan wawasan tentang wakaf kepada customer.
Baca juga: Wakaf, Pengetatan Moneter, dan Keberlanjutan Utang
“Alhamdulillah pada 2022 kami dapat menyerahkan surplus wakaf kepada Yayasan Dompet Dhuafa," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Asset Trust Development Herdiansah mengatakan pengelolaan aset wakaf itu adalah aset berkelanjutan sebagai penyongsong bangsa.
Sebab, kata dia, wakaf memiliki nilai kekuatan yang tidak boleh berkurang, serta keuntungannya dikembangkan.
“Asset Trust Development memiliki mimpi, ke depannya dapat mengelola aset strategis negara dengan bermitra bersama pemerintah serta stakeholder lainnya,” ujar Herdiansah.
Baca juga: Arab Saudi Hapus Batas Usia 65 Tahun bagi Jemaah Umrah Indonesia
Bahkan, bukan hanya di Arab Saudi atau Singapura semata, lanjut dia, Indonesia juga banyak sarana dan prasarana yang berbasis wakaf.
"Orang kaya terjaga kehormatan, kewibawaan, dan hartanya dengan wakaf," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.