Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi Semasa Kuliah: Jarang Mencatat, Tapi Pintar...

Kompas.com - 23/10/2022, 05:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Semasa mengenyam bangku pendidikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo rupanya jarang mencatat penjelasan dosen di dalam kelas.

Tidak hanya Presiden Jokowi sebenarnya, melainkan kebanyakan mahasiswa seangkatannya pada saat itu memiliki kebiasaan senada.

Hal itu diungkapkan teman seangkatan Presiden Jokowi di UGM, Evi Yulia, saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (16/10/2022).

"Kebanyakan, rata-rata, cowok-cowok teman kuliah kami itu jarang (mencatat). Nah, Kalau Pak Jokowi, mungkin intelegensinya bagus ya. Jadi, lebih ke arah memperhatikan (dosen)," ujar Evi.

Baca juga: Teman Kuliah: Banyak Cowok Godain Kami, Jokowi Bukan Salah Satunya

Kerjaan catat mencatat penjelasan dosen, tanpa ada kesepakatan bersama, lebih banyak dilakukan oleh Evi dan teman-teman wanita.

Namun, bukan berarti Jokowi dan teman-teman laki-laki seangkatan tidak membutuhkan catatan.

Buktinya setiap kali menjelang ujian, Evi dan teman-teman wanita menjadi sasaran pinjaman catatan oleh Jokowi dan kawan-kawannya.

"Pasti (minta) catatan ya baliknya ke kita-kita cewek-cewek ya," ujar Evi.

"Begitu besok ujian, ini (catatan) saya beredar ke mana-mana. Ya kadang besok ujian, malam sebelumnya baru balik ke saya. Termasuk Pak Jokowi itu," kenang dia.

Baca juga: Saat Jokowi dan Teman Kuliah Tertawakan Isu Ijazah Palsu

Pada zaman itu, teknologi belum secanggih sekarang. Belum ada internet. Otomatis, surat elektronik pun tidak dikenal. Saat itu juga belum ada ponsel pintar, bahkan mesin print.

Penyebarluasan catatan itu hanya mengandalkan tangan alias tulis ulang atau diperbanyak di mesin fotokopi.

"Belum ada forward forward-an seperti sekarang ini. Semua masih manual saat itu," ujar Evi.

Meski berbekal catatan pinjaman, Jokowi pada saat itu seringkali meraih nilai bagus. Evi menyebut, Jokowi adalah salah satu sosok mahasiswa yang dikenal pandai.

Maka, tak heran bila Jokowi dan teman-teman yang dikenal pandai lainnya menjadi magnet kala ujian berlangsung. Evi dan beberapa temannya lebih memilih duduk di dekat mereka dengan harapan dibantu dalam pengerjaan.

"Ya agak nakal-nakal kami waktu itu. Kalau sudah ujian, pastinya duduk di dekat anak-anak pintar. Srat sret srat sret, saling membantulah," kenang Evi.

 

Halaman:


Terkini Lainnya

Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com