Salin Artikel

Cerita Jokowi Semasa Kuliah: Jarang Mencatat, Tapi Pintar...

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Semasa mengenyam bangku pendidikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo rupanya jarang mencatat penjelasan dosen di dalam kelas.

Tidak hanya Presiden Jokowi sebenarnya, melainkan kebanyakan mahasiswa seangkatannya pada saat itu memiliki kebiasaan senada.

Hal itu diungkapkan teman seangkatan Presiden Jokowi di UGM, Evi Yulia, saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (16/10/2022).

"Kebanyakan, rata-rata, cowok-cowok teman kuliah kami itu jarang (mencatat). Nah, Kalau Pak Jokowi, mungkin intelegensinya bagus ya. Jadi, lebih ke arah memperhatikan (dosen)," ujar Evi.

Kerjaan catat mencatat penjelasan dosen, tanpa ada kesepakatan bersama, lebih banyak dilakukan oleh Evi dan teman-teman wanita.

Namun, bukan berarti Jokowi dan teman-teman laki-laki seangkatan tidak membutuhkan catatan.

Buktinya setiap kali menjelang ujian, Evi dan teman-teman wanita menjadi sasaran pinjaman catatan oleh Jokowi dan kawan-kawannya.

"Pasti (minta) catatan ya baliknya ke kita-kita cewek-cewek ya," ujar Evi.

"Begitu besok ujian, ini (catatan) saya beredar ke mana-mana. Ya kadang besok ujian, malam sebelumnya baru balik ke saya. Termasuk Pak Jokowi itu," kenang dia.

Pada zaman itu, teknologi belum secanggih sekarang. Belum ada internet. Otomatis, surat elektronik pun tidak dikenal. Saat itu juga belum ada ponsel pintar, bahkan mesin print.

Penyebarluasan catatan itu hanya mengandalkan tangan alias tulis ulang atau diperbanyak di mesin fotokopi.

"Belum ada forward forward-an seperti sekarang ini. Semua masih manual saat itu," ujar Evi.

Meski berbekal catatan pinjaman, Jokowi pada saat itu seringkali meraih nilai bagus. Evi menyebut, Jokowi adalah salah satu sosok mahasiswa yang dikenal pandai.

Maka, tak heran bila Jokowi dan teman-teman yang dikenal pandai lainnya menjadi magnet kala ujian berlangsung. Evi dan beberapa temannya lebih memilih duduk di dekat mereka dengan harapan dibantu dalam pengerjaan.

"Ya agak nakal-nakal kami waktu itu. Kalau sudah ujian, pastinya duduk di dekat anak-anak pintar. Srat sret srat sret, saling membantulah," kenang Evi.

Ia berharap, masyarakat tidak ada yang mempercayai isu tersebut. 

"Karena ya kami-kami ini saksinya. Tahu persis mulai dari masuk sampai lulus," ujar Evi. 

Evi sendiri diketahui masuk UGM tahun 1980. Presiden Jokowi juga masuk pada tahun yang sama. Mereka menempuh program studi Fakultas Kehutanan.

Berdasarkan keterangan teman-teman seangkatan, jumlah mahasiswa dalam angkatan tersebut sebanyak 80 di mana 8 orang di antaranya adalah perempuan.

Jokowi menempuh pendidikan di UGM selama lima tahun serta lulus tahun 1980.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/23/05300041/cerita-jokowi-semasa-kuliah--jarang-mencatat-tapi-pintar-

Terkini Lainnya

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke