“Saya harap geliat UMKM dapat membangkitkan gairah pemulihan ekonomi khususnya di Sulbar,” imbuh Akmal.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar hingga akhir bulan September, pelaksanaan Peningkatan Penggunaan Produk Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Negeri (P3DN) melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa telah terealisasi sebanyak 348 Paket P3DN.
Pelaksanaan P3DN juga merealisasikan nilai sebesar Rp 60 miliar dan diharapkan terus meningkat hingga akhir 2022.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana baik lokal maupun panitia dari pusat atas kerja sama yang baik selama pelaksanaan acara,” terang Akmal.
Untuk diketahui, salah satu ciri khas Sulbar, yakni Burung Maleo dijadikan maskot Gernas BBI. Hewan endemik Indonesia ini memiliki ciri fisik yang khas, yaitu wajah bercorak kekuningan dan tubuh berwarna keputihan.
Baca juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka? Begini Penjelasan Lengkap Kemendikbud
Tampil sebagai wajah Gernas BBI Semangat Sulbar, Maleo mengenakan kain tenun khas Sulbar. Makanya dalam acara itu, berbagai macam tenun khas Sulbar, seeprti Tenun Ikat Sekomandi, Tenun Sutra Mandar, dan Tenun Sambu Mamasa ikut dipamerkan.
“Masing-masing memiliki corak yang tidak hanya indah, tetapi juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para leluhur dan bisa menjadi inspirasi dalam mengembangkan produk-produk UKM di Sulbar,” jelas Akmal.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengatakan, pihaknya terus berkomitmen mendukung Gernas BBI melalui sinergi dengan kementerian, lembaga, pemda, serta pihak terkait.
Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan melakukan penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas UMKM, dan perluasan akses pembiayaan.
Baca juga: Kemendikbud-Google Buka Program Bangkit 2023, Mahasiswa Segera Daftar
Dalam rangkaian kegiatan Gernas BBI bertema #SemangatSulbar pada 2022, kantor perwakilan BI Sulbar telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guna mewujudkan UMKM yang berdaya saing.
Kegiatan-kegiatan itu, seperti memfasilitasi legalitas UMKM dengan bersinergi bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulbar, lokakarya (workshop) sertifikasi halal, dan kurasi produk UMKM bersama kurator lokal dan nasional.
Kemudian, ada juga pelatihan digitalisasi yang mencakup pelatihan onboarding UMKM pada platform sosial media maupun marketplace, pelatihan pencatatan keuangan dengan SiApik, serta digitalisasi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Berdasarkan data BI per September 2022, jumlah merchant QRIS di provinsi Sulawesi Barat sebanyak 56.951 merchant.
“Pencapaian tersebut tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia dan PJSP bank dan non bank, pemda, dan instansi vertikal lainnya,” tutur Doni.
Baca juga: Mengenal Rapor Pendidikan, Platform Terbaru Rilisan Kemendikbud Ristek
Di samping itu, dalam pelaksanaan Gernas BBI, kantor perwakilan Sulbar juga bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dan UMKM Provinsi Sulbar.