SUKOHARJO, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial, baru-baru ini. Video itu menyebut, ijazah SMA Presiden Joko Widodo merupakan hasil curian.
Dalam video berdurasi lebih dari tiga menit itu, tampak seorang laki-laki yang diduga adalah penulis buku "Jokowi Undercover" bernama Bambang Tri.
Ia mengatakan, ijazah Presiden Jokowi semasa SMA merupakan hasil mencuri dari seseorang bernama Djoko Wahyudi.
"Ijazah SMA dia (Jokowi) itu hasil nyuri dari orang yang namanya Djoko Wahyudi. Nomor seri ijazahnya 008112. Itu punyanya Djoko Wahyudi," ujar pria tersebut.
Baca juga: SMPN 1 Surakarta Beberkan Bukti Bahwa Ijazah Jokowi Asli
Tim Kompas.com kemudian melakukan penelusuran. Kami berhasil bertemu dengan Djoko Wahyudi yang tidak lain merupakan teman satu kelas Jokowi ketika mengenyam pendidikan di SMPP 40 alias SMAN 6 Surakarta.
Ditemui di kediamannya bilangan Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (15/10/2022), Djoko membeberkan sejumlah fakta yang dapat membuktikan bahwa pernyataan laki-laki di dalam video viral tersebut adalah kabar bohong.
Ia memulai ceritanya dari saat pertama kali menjejak di sekolah yang terletak di Jalan Mr. Sartono, Kecamatan Banjarsari, Surakarta itu.
"Saya masuk ke ke SMPP 40 itu di Januari 1977. Saya satu angkatan dengan Pak Jokowi," ujar Djoko.
Informasi pentingnya, SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan) 40 itu sebelumnya adalah pecahan dari SMAN 5 Surakarta. SMPP 40 itu sendiri merupakan cikal bakal dari SMAN 6 Surakarta.
Baca juga: Teman SD Jokowi: Sekolah Bertahun-tahun Tiba-tiba Diisukan Ijazah Palsu, Kasihan...
Secara legal, sekolah tersebut dilabeli SMPP 40. Namun demikian, karena semua pihak saat itu sudah mengetahui bahwa SMPP 40 bakal berganti menjadi SMAN 6 Surakarta, secara psikologis stakeholder lebih banyak menyebut sekolah itu sebagai SMAN 6 Surakarta.
Pada papan nama sekolah sendiri tertera SMPP 40 (dalam kurung) SMAN 6 Surakarta. Bahkan, di badge seragam sekolah tidak lagi tertulis SMPP 40, melainkan SMAN 6 Surakarta.
Sekolah tersebut baru secara resmi berganti nama menjadi SMAN 6 Surakarta pada tahun 1985, lima tahun setelah Djoko Wahyudi dan teman-teman seangkatannya, termasuk Jokowi, lulus dari sekolah tersebut.
Maka, tak heran bila dalam ijazah siswa/i di bawah angkatan 1985, tertulis almamater mereka adalah SMPP 40 (SMAN 6 Surakarta).
Djoko melanjutkan, dari tahun pertama hingga lulus dari sekolah itu tahun 1980, ia selalu satu kelas dengan Jokowi. Untuk kelas 1, ia agak lupa tepatnya berada di kelas mana. Tetapi, untuk kelas 2 dan 3, ia ingat betul mereka berada di kelas 2 IPA II dan 3 IPA III.
"Jadi, saya ini saksi perjalanan Pak Jokowi di SMA. Ya wong kami ini satu kelas terus," ujar Djoko.