Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pihak Kuat di Balik Laga Arema Vs Persebaya Tetap Digelar Malam Hari?

Kompas.com - 11/10/2022, 08:27 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan perlahan mulai mengantongi sejumlah fakta dalam tragedi kelam yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.

Salah satunya, adanya kekuatan yang mengatur agar pertandingan Arema FC kontra Persebaya tetap dilaksanakan pada malam hari, meski ada permintaan dari Polres Malang agar jadwal dimajukan. 

Awalnya, aparat kepolisian telah meminta agar pertandingan itu digelar pukul 15.30 WIB dari jadwal semula pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Profil Irjen Nico Afinta, Kapolda Jawa Timur yang Dicopot Setelah Tragedi Kanjuruhan

“Ada indikasi-indikasi yang misalnya, kenapa bisa jadi malam? Pada malam itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari,” ujar anggota TGIPF Rhenald Kasali di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (10/10/2022).

Ia mengaku belum bisa membongkar sosok yang dimaksud. Namun, ia meyakini bahwa publik sebenarnya telah mengetahui siapa sosok yang memiliki kekuatan itu.

“Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya,” katanya.

Baca juga: Berkaca pada Tragedi Kanjuruhan, Polda Jabar Godok SOP Pertandingan Sepakbola

Di sisi lain, ia mengaku heran dengan sikap Polres Malang yang tetap tunduk dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB), terutama soal sikap Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang tetap tunduk dengan jadwal yang telah diatur PT LIB.

“Ada surat dari Kapolres yang meminta agar dilaksanakan sore hari, terus kemudian diminta oleh PT LIB agar (tetap) dilakukan pada malam hari,” ungkap Rhenald.

“Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan Polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?” sambung dia.

Baca juga: Ironi Polisi di Tragedi Kanjuruhan, Sujud Minta Maaf di Malang, Sibuk Membela Diri di Jakarta

Panggil sosok berkekuatan

Dalam upaya pengusutan tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut, TGIPF akan memanggil beberapa pihak untuk dimintai klarifikasi, termasuk sosok yang diduga mempunyai kekuatan untuk mengatur jadwal pertandingan Arema vs Persebaya tetap digelar malam hari.

Rhenald menuturkan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan dipanggil TGIPF untuk diperiksa di Kantor Kemenko Polhukam hari ini, Selasa (11/10/2022).

“Ya, kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta. PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi,” kata dia.

Baca juga: Anggota Polresta Malang Sujud Minta Maaf soal Tragedi Kanjuruhan, Pengamat: Semoga Bisa Meyakinkan Publik

Kepentingan iklan rokok

Temuan lain TGIPF adalah adanya dugaan mengenai adanya kepentingan iklan rokok dalam pertandingan sepak bola nasional yang digelar malam hari, termasuk laga Arema melawan Persebaya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com