Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jokowi dan Megawati "King Maker", jika Bersatu Bisa Menangkan Kandidat yang Dijagokan

Kompas.com - 10/10/2022, 16:34 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarif Chaniago mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bisa menjadi kekuatan besar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Pangi, jika mereka berdua bersatu mengusung satu tokoh, kemungkinan tokoh tersebut bisa menjadi pemenang dalam Pilpres.

"Jokowi dan Megawati king maker yang apabila bersatu, bisa mengusung dan memenangkan kandidat yang mereka jagokan untuk berkontestasi pada Pilpres 2024," ujar Pangi saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Senyum Megawati Saat Hadir di Istana Usai Pertemuan dengan Jokowi di Batutulis

Pertemuan Jokowi dan Megawati digelar pada Sabtu (8/10/2022) kemarin di Batutulis, Bogor, Jawa Barat.

Menurut dia, pertemuan itu juga memiliki arti kekhawatiran PDI-P dengan calon yang diusung Partai Nasdem yaitu Anies Baswedan.

Menurut Pangi, Megawati mulai memikirkan dan mencari lawan yang sepadan untuk Anies, sembari melakukan konsolidasi kepada Jokowi untuk mendukung pilihan partai.

"Jokowi dan Megawati yang jelas mulai menyadari mendapatkan lawan tanding yang cukup kompetitif setelah Nasdem mengusung Anies sebagai capres potensial dan punya kans pada Pilpres 2024," tutur Pangi.

Hal senada diungkapkan Pengamat Politik Univetsitas Al Azhar Ujang Komarudin.

Menurut Ujang, pertemuan Jokowi dan Megawati sebagai penegasan agar Jokowi bisa mendukung Puan Maharani sebagai Capres pilihan PDI-P.

"Mungkin saja Megawati meminta komitmen kepada Jokowi karena fakta di lapangan, gerakan Ganjar ini jalan, relawannya jalan dan itu dianggap tidak loyal oleh Megawati," kata Ujang.

Baca juga: Soal Pertemuan dengan Megawati, Jokowi: Untuk Jaga Stabilitas Politik

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto, pertemuan Jokowi-Megawati itu berlangsung selama dua jam.

“Dialog dilakukan selama dua jam. Makanan secara khusus dipersiapkan oleh Ibu Megawati berupa jagung, kacang Bogor, pisang rebus, talas, dan juga nasi uduk. Dari makanan untuk menjamu Presiden Jokowi sendiri penuh dengan semangat kerakyatan," ujar Hasto dalam siaran pers PDI-P.

Selain membahas krisis pangan, Jokowi dan Megawati diketahui membahas agenda pemilu 2024.

"Yang juga tidak luput dari pembahasan adalah agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di 'Dark Web'

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di "Dark Web"

Nasional
Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

Nasional
Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com