Andika menambahkan, masyarakat yang memiliki video yang merekam tindakan berlebih prajurit dalam peristiwa tersebut agar mengirim ke TNI.
Hal ini dilakukam untuk membantu proses investigasi.
“(Video dikirim) ke Puspen boleh, ke saya boleh,” imbuh dia.
Sebelumnya, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupatan Malang, setelah pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Arema FC kalah 2-3 di kandang sendiri, Sabtu (1/10/2022).
Pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah penonton yang berada di tribun stadion.
Berdasarkan data kepolisian, sebanyak 125 orang tewas dan 330 orang terluka dalam tragedi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.