Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Calon Komisioner Komnas HAM Perjuangkan Ganja Medis Dibanding Urusan Politik

Kompas.com - 30/09/2022, 17:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Siti Nuriska Puteri meminta calon anggota Komnas HAM periode 2022-2027 untuk lebih memperjuangkan hal-hal esensial dalam tugasnya melayani masyarakat.

Pasalnya, ia melihat kejadian di mana Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengunjungi tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi sebesar Rp 1 miliar, Lukas Enembe pada Rabu (29/9/2022).

Taufan berjanji akan menyampaikan aspirasi terkait kondisi kesehatan Gubernur Papua itu kepada pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Pertemuan Komisioner Komnas HAM dengan Lukas Enembe Dipertanyakan

Menurut Siti, kunjungan itu memberi kesan bahwa Komnas HAM melakukan pembelaan terhadap Enembe.

"Komnas HAM itu harus terbebas dari unsur-unsur politik, Komnas HAM harus independen, rasional dan obyektif," kata Siti dalam fit and proper test calon anggota Komnas HAM di Komisi III, Jumat (30/9/2022).

Siti menuturkan, pernyataannya itu dimaksud untuk melihat independensi dari kinerja Komnas HAM.

Oleh karena itu, ia meminta calon anggota Komnas HAM lebih menaruh atensi pada hal-hal esensial.

"Seperti anak Ibu Santi yang membutuhkan ganja medis, juga perjuangkan kebebasan berpendapat dan hak seluruh warga untuk mendapatkan hak yang sama bukan untuk mengintervensi suatu proses hukum Ibu," jelasnya.

Adapun pernyataan itu disampaikan Siti saat Komisi III melakukan fit and proper test terhadap salah satu calon anggota Komnas HAM, Anis Hidayah.

Sekadar informasi, Komisi III DPR RI tengah melakukan fit and proper test terhadap calon komisioner Komnas HAM periode 2022-2027, hari ini.

Baca juga: Komnas HAM Bantah ke Papua Diongkosi Lukas Enembe

Ada 14 calon komisioner Komnas HAM yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Dalam agenda yang diterima Kompas.com, fit and proper test dimulai sejak pukul 09.00 WIB yang rencananya dilakukan kepada 12 calon komisioner Komnas HAM.

Sementara dua kandidat lainnya baru akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan pada Senin (3/10/2022).

Setelah itu, barulah pemilihan anggota Komnas HAM dilakukan dengan sistem voting tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com