Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Brigjen Hendra Kurniawan Naik "Private Jet" Harus Ditanyakan ke Irwasum Polri

Kompas.com - 23/09/2022, 05:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyatakan akan meminta klarifikasi kepada Inspektorat Pengawas Umum (Irwasum) Mabes Polri terkait dugaan Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan terbang menggunakan sebuah jet pribadi (private jet) dari Jakarta ke Jambi, untuk mendatangi rumah keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

“Prinsipnya ORI akan mempertanyakan ke Irwasum atas masalah tersebut dan mendorong Polri profesional dalam kasus itu,” kata Anggota Ombudsman Johanes Widijantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).

Johanes mengatakan, penggunaan jet pribadi Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan saat mendatangi kediaman keluarga Brigadir J di Jambi tidak wajar.

Dia mengatakan penggunaan private jet itu perlu didalami. Selain itu, Ia menduga terdapat pihak yang menyalahgunakan wewenang dalam peristiwa itu.

Baca juga: Brigjen Hendra Kurniawan Naik Jet Pribadi ke Rumah Brigadir J, Ombudsman Sebut Tak Wajar

"Patut diduga itu tidak wajar. Soal penyalahgunaan wewenang mesti didalami dulu," ujar Johanes.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Tegus Santoso menyatakan diduga ada 2 warga sipil yang memfasilitas jet pribadi (private jet) untuk rombongan Hendra Kurniawan.

Hendra menumpang jet pribadi itu bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.

Mereka bertolak ke rumah keluarga Yosua atas perintah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada 11 Juli 2022, atau 3 hari setelah Yosua meninggal.

Menurut keterangan ayah Yosua, Samuel Hutabarat, saat itu Hendra meminta supaya kedatangan mereka tidak direkam.

Menurut data yang dikutip dari situs FlightRadar24, pesawat jet pribadi yang diduga digunakan Hendra dan rombongan dengan nomor registrasi T7-JAB adalah buatan Raytheon Hawker tipe 850XP.

Baca juga: Pengusaha Robert Priantono Bonosusatya Bantah Fasilitasi Private Jet untuk Brigjen Hendra Kurniawan

Pemilik pesawat itu disebut perseorangan. Namun, nomor serial hingga usia pesawat tidak diketahui.

Kemungkinan besar pesawat itu juga disewa oleh perusahaan jasa penerbangan di Indonesia dalam jangka waktu pendek. Sebab, nomor registrasi pesawat itu terdaftar di Republik San Marino yang berada di dalam wilayah Italia.

Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie, jika pesawat itu dioperasikan dalam jangka waktu lama dan terdaftar di Indonesia, maka kode awalnya seharusnya PK. Selain itu, kata dia, kemungkinan besar pesawat itu saat ini sudah meninggalkan Indonesia.

Sugeng mengatakan, berdasarkan keterangan pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, fasilitas private jet itu diduga difasilitasi seorang pengusaha berinisial RBT.

Diduga yang dimaksud pengusaha berinisial RBT merupakan Robert Priantono Bonosusatya.

Baca juga: Politikus Demokrat Minta Kasus “Private Jet” Brigjen Hendra Diusut

Halaman:


Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com