"Merahnya" Jawa Tengah dari pemilu ke pemilu tak lepas dari sejarah panjang ketokohan Soekarno dan sepak terjang Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di provinsi itu.
Demikian disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Agus Riewanto.
Sebelum PDI-P lahir, kata Agus, PNI yang dibentuk Soekarno selalu unggul di Jawa Tengah. Nama Soekarno pun begitu melekat dengan masyarakat Jateng.
Berangkat dari situ, lahir PDI-P yang cikal bakalnya dari PNI. Dengan mengusung Megawati, yang tak lain merupakan putri Soekarno, sebagai pimpinan partai, maka tak heran PDI-P berhasil jadi penguasa Jateng.
"Trah Soekarno mendapat panggung, PDI-P naik sebagai partai yang tertua, dan itu tidak terkalahkan. Jadi ini historis PNI dan Soekarnoisme," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/9/2022).
Selain itu, menurut Agus, besarnya nama PDI-P di Jateng juga tak lepas dari sejarah sosial politik wilayah tersebut yang lebih dekat dengan ideologi nasionalis. Ideologi inilah yang selalu diagung-agungkan PDI-P sejak dulu hingga kini.
Merasa mendapat tempat, PDI-P pun mencitrakan partai mereka sebagai "partai wong cilik" atau partai orang kecil.
Menurut Agus, slogan ini kian membesarkan hati masyarakat Jateng yang pada zaman dahulu mayoritas tinggal di desa.
"Itu perlu dicatat sehingga PDI-P mampu dianggap merepresentasikan kelompok mereka," ujar Agus.
Baca juga: Megawati Kaget Ada Dewan Kolonel untuk Puan Maharani
Agus melanjutkan, dengan sejarah politik yang demikian kuat mengakar, sulit untuk mengubah paradigma nasionalis dan Soekarnois di Jateng.
Ditambah lagi dengan riwayat kedekatan PDI-P dengan "wong cilik", tak heran PDI-P selalu mendapat tempat di hati warga Jawa Tengah.
"Agak sulit bagi partai lain untuk menggeser itu karena punya sejarah yang sangat panjang," kata Agus.
Oleh karenanya, menurut Agus, ke depan PDI-P harus berhati-hati dengan dinamika politik di Jateng, termasuk cermat terhadap tokoh-tokoh partai yang punya pengaruh besar di provinsi tersebut.
Salah-salah, PDI-P tak bisa meraup suara maksimal dari tambang emas mereka sendiri.
"Menurut saya, kemenangan PDI-P di Jawa Tengah itu adalah kata kunci kemenangan PDI-P di nasional karena dia punya pemilih terbesar," kata Agus.
"Kalau suara PDI-P berkurang di Jawa Tengah, boleh jadi dia akan berkurang juga di tingkat nasional karena lumbung padinya di Jawa Tengah," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.