Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 18 September Hari Memperingati Apa?

Kompas.com - 16/09/2022, 00:00 WIB
Issha Harruma

Penulis


KOMPAS.com - Tanggal 18 September 2022 jatuh pada hari Minggu. Pada hari ini terdapat peringatan Hari Pembayaran Setara Internasional.

Selain itu, ada juga peringatan lain hari ini. Berikut beberapa hari penting yang jatuh pada 18 September 2022.

Baca juga: Daftar Hari Libur Lokal dan Nasional Bali 2022

Hari Pembayaran Setara Internasional

Hari Pembayaran Setara Internasional diperingati setiap tanggal 18 September sejak tahun 2019.

Hari ini dibuat untuk menyoroti isu diskriminasi gaji karena berbagai faktor, misalnya pada wanita berkulit gelap atau kelompok minoritas lainnya.

Kesenjangan gaji merupakan masalah yang masih kerap terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk negara-negara maju, seperti Amerika Serikat.

Sayangnya, masih banyak orang yang tutup mata dengan masalah diskriminasi gaji karena perbedaan gender, ras, etnis, dan disabilitas ini.

Adanya hari ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah diskriminasi gaji yang masih terus menerus terjadi.

Hari Pemantauan Air Sedunia

Hari Pemantauan Air Sedunia dibuat untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya memantau sumber air mereka secara teratur.

Hari ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2003 oleh Yayasan Air Bersih Amerika (ACWF) dan telah diperingati oleh banyak negara sekarang.

Pada hari ini, mereka akan melakukan pemantauan menggunakan kit pengujian air untuk menguji kandungan oksigen terlarut, keasaman, suhu, dan kejernihan.

Dengan adanya Hari Pemantauan Air Sedunia diharapkan dapat mendidik masyarakat tentang sumber air dan hal yang harus dilakukan untuk menjaga sumber air mereka secara teratur.

Baca juga: Napak Tilas 7 Mata Air di Magetan, Upaya Mengajak Warga Menjaga Sumber Air

Hari Panda Merah Internasional

Setiap tahun, Hari Panda Merah Internasional dirayakan pada tanggal 18 September.

Tujuan dibuatnya hari ini adalah untuk menyebarkan kesadaran tentang panda merah yang hampir punah.

Panda merah (Ailurus fulgens) dapat ditemui di wilayah Himalaya Timur, seperti China, Nepal, dan Bhutan. Hewan mamalia ini termasuk dalam spesies yang terancam punah.

Berbagai aktivitas manusia telah menyebabkan degradasi lingkungan sedemikian rupa sehingga panda merah yang tinggal di pohon bambu, tidak lagi dapat menemukan pohon untuk bersarang.

Aktivitas manusia lain yang mengancam kelangsungan hidup spesies ini termasuk perburuan liar, perusakan habitat, dan perdagangan.

Sebagaimana diketahui, bulu panda merah menjadi komoditas yang kerap diperdagangkan karena dapat digunakan untuk memproduksi topi dan pakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com