Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Jokowi Urus Kedaulatan Pangan, Megawati: Jika Berhasil, Kita Bisa Bantu Negara Lain

Kompas.com - 14/09/2022, 15:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JEJU, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri berharap Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan.

Menurut dia, apabila hal itu berhasil terwujud, Indonesia bisa membantu negara yang saat ini mengalami kegagalan pangan.

"Salah satu misinya kalau kita berhasil kedaulatan pangan, maka kita bisa ikut bantu negara yang membutuhkan," kata Megawati dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara BRIN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Jeju National University, Korea Selatan, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Megawati Yakin Pancasila Bisa Digunakan Dunia untuk Misi Perdamaian

Adapun nota kesepahaman ini ditandatangani pihak BRIN, KKP, dengan Jeju National University untuk riset kedaulatan pangan.

Megawati mengatakan, nota kesepahaman kerja sama itu dilakukan melalui persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Megawati mengaku diberi tugas oleh Jokowi agar Indonesia berupaya mewujudkan kedaulatan pangan melalui periset Tanah Air yang tergabung di BRIN.

Jokowi, kata Megawati, melihat kemungkinan banyak negara yang akan mengalami kegagalan pangan.

Indonesia sebagai negara yang memiliki ragam sumber daya alam dinilai harus turut membantu terwujudnya kedaulatan pangan.

"Dan hari ini, dalam membangun BRIN, antara lain kami membuka diri untuk kerja sama dengan banyak perguruan tinggi, swasta dan lain-lain,” ujar Megawati.

Baca juga: Akui Dekat dengan Korsel dan Korut, Megawati Sebut Kedua Negara ibarat Keluarga

Di sisi lain, Megawati mengajak serta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam pertemuan tersebut.

Menurut dia, Sulut juga berperan dalam hal pengembangan diri di sektor pangan.

Sebab, kata dia, Sulut secara geografis dan potensi perikanannya sangat mungkin membantu terwujudnya kedaulatan pangan.

“Saya berharap kerjasama sekarang ini bisa dilakukan lebih aktif,” ujar Ketua Umum PDI-P itu.

Sementara itu, Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) Kusdiantoro menyampaikan, kerja sama ini merupakan payung pelaksanaan kerja sama ke depan dengan dua ruang lingkup.

"Pertama, peningkatan kapasitas SDM melalui peluang beasiswa pendidikan di Jeju National University, pertukaran tenaga ahli/peserta didik, dan pelatihan kelautan dan perikanan," kata dia.

"Kedua, pengembangan budidaya berbasis keterlibatan masyarakat untuk komoditas perikanan penting menggunakan teknologi budidaya inovatif," ujar Kusdiantoro.

Baca juga: Cerita Selebgram Balikpapan Soal Video yang Dianggap Hina Jokowi dan Megawati

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kerja sama ini bagian dari upaya mendukung lima program prioritas KKP. Khususnya, dalam hal meningkatkan pengembangan budidaya laut, pesisir dan tawar.

"Pelaksanaan kerja sama ini dalam waktu dekat, BRSDM akan mengajak pihak Jeju Nasional University dalam pengembangan SMART Fisheries Village (SFV) di Gondol, Bali dengan komoditas ikan kerapu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com