JEJU, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri berharap Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan.
Menurut dia, apabila hal itu berhasil terwujud, Indonesia bisa membantu negara yang saat ini mengalami kegagalan pangan.
"Salah satu misinya kalau kita berhasil kedaulatan pangan, maka kita bisa ikut bantu negara yang membutuhkan," kata Megawati dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara BRIN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Jeju National University, Korea Selatan, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Megawati Yakin Pancasila Bisa Digunakan Dunia untuk Misi Perdamaian
Adapun nota kesepahaman ini ditandatangani pihak BRIN, KKP, dengan Jeju National University untuk riset kedaulatan pangan.
Megawati mengatakan, nota kesepahaman kerja sama itu dilakukan melalui persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Megawati mengaku diberi tugas oleh Jokowi agar Indonesia berupaya mewujudkan kedaulatan pangan melalui periset Tanah Air yang tergabung di BRIN.
Jokowi, kata Megawati, melihat kemungkinan banyak negara yang akan mengalami kegagalan pangan.
Indonesia sebagai negara yang memiliki ragam sumber daya alam dinilai harus turut membantu terwujudnya kedaulatan pangan.
"Dan hari ini, dalam membangun BRIN, antara lain kami membuka diri untuk kerja sama dengan banyak perguruan tinggi, swasta dan lain-lain,” ujar Megawati.
Baca juga: Akui Dekat dengan Korsel dan Korut, Megawati Sebut Kedua Negara ibarat Keluarga
Di sisi lain, Megawati mengajak serta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam pertemuan tersebut.
Menurut dia, Sulut juga berperan dalam hal pengembangan diri di sektor pangan.
Sebab, kata dia, Sulut secara geografis dan potensi perikanannya sangat mungkin membantu terwujudnya kedaulatan pangan.
“Saya berharap kerjasama sekarang ini bisa dilakukan lebih aktif,” ujar Ketua Umum PDI-P itu.
Sementara itu, Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) Kusdiantoro menyampaikan, kerja sama ini merupakan payung pelaksanaan kerja sama ke depan dengan dua ruang lingkup.
"Pertama, peningkatan kapasitas SDM melalui peluang beasiswa pendidikan di Jeju National University, pertukaran tenaga ahli/peserta didik, dan pelatihan kelautan dan perikanan," kata dia.
"Kedua, pengembangan budidaya berbasis keterlibatan masyarakat untuk komoditas perikanan penting menggunakan teknologi budidaya inovatif," ujar Kusdiantoro.
Baca juga: Cerita Selebgram Balikpapan Soal Video yang Dianggap Hina Jokowi dan Megawati
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kerja sama ini bagian dari upaya mendukung lima program prioritas KKP. Khususnya, dalam hal meningkatkan pengembangan budidaya laut, pesisir dan tawar.
"Pelaksanaan kerja sama ini dalam waktu dekat, BRSDM akan mengajak pihak Jeju Nasional University dalam pengembangan SMART Fisheries Village (SFV) di Gondol, Bali dengan komoditas ikan kerapu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.