"Ada yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan soliditas TNI. TNI Angkatan Darat, pada umumnya TNI, tetap solid," kata mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.
Baca juga: Andika Kian Mesra dengan Yudo, Sinyal Pergantian Panglima TNI Tak Akan Diwarnai Keributan
Beberapa hari setelahnya, tepatnya Minggu (11/9/2022), Panglima hadir dalam acara pameran industri kemaritiman/Naval Expo di Balai Samudera, Jakarta. Dalam acara itu, hadir pula KSAL Yudo Margono.
Di hadapan Yudo, Andika sempat menyinggung soal pentingnya keberlanjutan kepemimpinan di tubuh militer.
Awalnya, Andika ditanya pesannya terhadap Angkatan Laut yang baru berulang tahun pada 10 September 2022.
Ia menjawab, TNI AL sudah berlari dengan kecepatan maksimal dengan anggaran yang dimiliki. Upaya maksimal TNI AL, menurut dia, terlihat dari berbagai latihan maupun ragam pengadaan.
Baca juga: Panglima TNI Dinilai Jatah Angkatan Laut Menjelang Jenderal Andika Perkasa Pensiun
Oleh karenanya, Andika mengatakan, penting untuk mempertahankan kepemimpinan ini.
"Kalau ini terus dipertahankan, kontinuitas yang paling penting, leadership (kepemimpinan) juga dipertahankan, maka TNI AL bisa akan maju, sesuai dengan anggaran," kata Panglima TNI kepada awak media, Minggu.
Dalam kesempatan yang sama, KSAL Yudo Margono pun angkat bicara soal spekulasi calon Panglima TNI. Dia mengaku siap seandainya Presiden Joko Widodo benar-benar memilihnya sebagai calon Panglima TNI.
Menurutnya, sudah menjadi prinsip prajurit untuk patuh kepada perintah.
"Saya sampaikan, prajurit, bukan saya saja, kalau diperintah, ditunjuk pasti akan siap," kata Yudo.
"Saya yakin, jawaban semua prajurit ini kalau ditanya pasti siap, pasti siap. Memang, yang ada, prajurit untuk diperintah dan melaksanakan tugas, pasti akan siap," tuturnya.
Meski demikian, Yudo mengaku tak ingin berandai-andai perihal ini. Ia menyerahkan keputusan tersebut ke presiden sebagai pemegang kewenangan untuk menunjuk Panglima TNI.
"Kan disebut, ya sudah, wong disebut. Itu tadi, kembali lagi saya sampaikan itu adalah hak prerogatif presiden," kata Yudo.
"Jadi jangan disebut-sebut, jangan diandai-andai," ujarnya lagi.
Terkait ini, pengamat pertahanan Anton Aliabbas menilai, wajar jika kebersamaan Andika Perkasa dengan Yudo Margono dinilai sebagai sinyal dukungan kursi Panglima TNI.