Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Tak Terulang Lagi

Kompas.com - 08/09/2022, 05:21 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi terkait kasus penganiayaan yang menyebabkan seorang santri Pondok Pesantren Modern Gontor meninggal dunia.

Ia berharap agar pihak Pondok Pesantren bersikap terbuka agar kasus tersebut tidak lagi terulang di kemudian hari.

"Pihak Gontor berlapang hati bermuhasabah dan memberi jalan terbuka pada proses hukum, seraya konsolidasi agar hal tersebut tidak terulang kembali dalam bentuk apapun," kata Haedar Nashir dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9/2022).

Di sisi lain, Haedar juga meminta publik bisa lebih bijak dalam menilai kasus yang dialami almarhum AM.

Baca juga: Santri Ponpes Gontor Tewas Dianiaya, Menko PMK: Pembina Harus Bertanggung Jawab

Sebab, menurutnya, kasus tersebut tidak bisa digeneralisir sebagai hal yang lumrah terjadi di Pondok Pesantren Gontor.

Ponpes Gontor, kata Haedar Nashir, sudah banyak berjasa kepada pembangunan nasional dengan mencetak para lulusan terbaik untuk membangun bangsa.

"Gontor telah berjasa bagi negeri ini dan para lulusannya berkontribusi di banyak ranah kebangsaan dan global. Jangan sampai nira setitik rusak susu sebelanga," ujar Haedar.

Ia lantas meminta agar semua pihak, baik publik maupun pihak gontor bisa menyerahkan kasus tersebut ke ranah hukum.

"Lebih baik serahkan kasusnya ke ranah hukum untuk diproses secara transparan dan objektif. Hukum adalah instrumen paling baik dan memilki tingkat kepastian yang dapat menjadi rujukan semua pihak menyelesaikan kasus seperti itu," katanya.

Baca juga: Pihak Pesantren Gontor yang Berbohong soal Penyebab Kematian Santri AM Bisa Dipidana

Sebagai informasi, salah seorang santri berinisial AM (17) kelas 5i (setara SMA) dari Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, meninggal dunia usai dianiaya kakak kelasnya.

Kejadian ini viral di media sosial ketika ibunda korban, Soimah, mengadu kepada pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Hotman Paris lantas mengunggah pengakuan ibu AM di akun Instagram miliknya.

Berdasarkan pengakuan Soimah, pihak pesantren menyatakan AM tewas karena kelelahan dalam kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Kabar tersebut didapatkan Soimah dari ustaz Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 WIB.

Baca juga: Belum Tetapkan Tersangka Kasus Meninggalnya Santri Gontor, Ini Kata Polisi

Akan tetapi, Soimah mendapatkan laporan dari wali Santri lainnya yang menyebutkan bahwa AM bukan meninggal karena kelelahan.

Halaman:


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com