Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2022, 17:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merasa pusing karena anggotanya terlibat aksi kekerasan di Papua.

Taufan Damanik mengatakan, Andika Perkasa sebenarnya ingin agar peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI tak lagi terulang.

"Saya pernah berdiskusi dengan Panglima TNI. Pak Panglima juga sebetulnya pusing dengan hal itu (kekerasan yang dilakukan anggota TNI di Papua). Dia juga berusaha mengatasi hal itu," kata Taufan saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Rabu (7/9/2022).

Namun, Taufan Damanik tidak menceritakan lebih lanjut diskusinya dengan Panglima TNI.

Baca juga: Anggota TNI Terlibat Mutilasi, Panglima TNI Diharap Evaluasi Operasi Militer di Papua

Ia hanya memberikan bocoran bahwa Panglima Andika sudah melakukan banyak upaya agar kekerasan oleh anggota TNI di Papua tak lagi terulang.

"Lebih baik tanya beliau, tapi saya percaya bahwa ada upaya-upaya untuk mengatasi itu (kekerasan agar tidak terulang)," papar Taufan.

Kekerasan dilakukan aparat TNI di Papua terus berulang

Diketahui, ini bukan kali pertama kekerasan dilakukan aparat TNI di Papua.

Catatan Front Mahasiswa Papua setidaknya sudah ada tiga kekerasan yang diduga dilakukan aparat TNI kepada masyarakat sipil Papua dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Kekerasan tersebut tidak hanya menyebabkan luka-luka, tetapi juga korban jiwa.

Pada 22 Agustus 2022 diketahui terjadi peristiwa pembunuhan empat orang warga sipil dengan cara dimutilasi di Mimika.

Baca juga: Cegah Impunitas, Kasus 6 Anggota TNI AD Tersangka Mutilasi di Papua Mesti Dikawal

Dari kasus tersebut sudah ditetapkan 10 tersangka dengan enam tersangka adalah anggota TNI. Sedangkan empat tersangka lainnya adalah warga sipil.

Berselang beberapa hari, tepatnya 29 Agustus 2022 terjadi penganiayaan terhadap tiga warga sipil di Kelurahan Bade, Kecamatan Edera, Kabupaten Mappi, Papua.

Peristiwa yang diduga didalangi sejumlah anggota TNI itu menyebabkan satu orang tewas dan dua orang luka serius.

Ketua Front Mahasiswa Papua Rudi Kogoya mengatakan, informasi kasus ketiga baru saja mereka terima Selasa (6/9/2022) malam yang terjadi di Paniai.

"Yang saya lihat kepalanya bolong, kami belum tahu apakah penyiksaan atau penembakan. Kemungkinan dilakukan aparat TNI juga," ucap Rudi, Rabu.

Baca juga: Front Mahasiswa Papua Sebut Aparat TNI Diduga Terlibat Tiga Peristiwa Pembunuhan di Papua Kurang dari Sebulan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Relasi Negara dan Umat: Refleksi Haji

Relasi Negara dan Umat: Refleksi Haji

Nasional
Provinsi Lampung Juarai Lomba Cepat Tepat Nusantara Inisiatif Kemendesa PDTT

Provinsi Lampung Juarai Lomba Cepat Tepat Nusantara Inisiatif Kemendesa PDTT

Nasional
Akal-akalan Andhi Pramono Sembunyikan Harga Berlimpah: Manfaatkan Mertua, Tutupi Transaksi Rp 60 M

Akal-akalan Andhi Pramono Sembunyikan Harga Berlimpah: Manfaatkan Mertua, Tutupi Transaksi Rp 60 M

Nasional
Tak Sempat Olahraga, Ganjar Langsung Temui Relawan di Jakut

Tak Sempat Olahraga, Ganjar Langsung Temui Relawan di Jakut

Nasional
Gaduh soal Cawapres Anies dan Godaan Demokrat-PKS Hengkang dari Koalisi Perubahan

Gaduh soal Cawapres Anies dan Godaan Demokrat-PKS Hengkang dari Koalisi Perubahan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Usulkan Perdamaian Ukraina-Rusia karena Produksi Pupuk Dalam Negeri Mulai Menipis

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Usulkan Perdamaian Ukraina-Rusia karena Produksi Pupuk Dalam Negeri Mulai Menipis

Nasional
Firli dkk Menjabat hingga 2023, Pemerintah Ikut Putusan MK

Firli dkk Menjabat hingga 2023, Pemerintah Ikut Putusan MK

Nasional
Sentilan Tajam Nasdem ke Demokrat soal Cawapres Anies: Singgung Potensi Mundur hingga Minim Baliho

Sentilan Tajam Nasdem ke Demokrat soal Cawapres Anies: Singgung Potensi Mundur hingga Minim Baliho

Nasional
[POPULER NASIONAL] Hary Tanoe Akhirnya Dukung Ganjar Capres | Nasdem dan Demokrat Memanas

[POPULER NASIONAL] Hary Tanoe Akhirnya Dukung Ganjar Capres | Nasdem dan Demokrat Memanas

Nasional
MAKI Bakal Kembali Ajukan Uji Materi soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

MAKI Bakal Kembali Ajukan Uji Materi soal Masa Jabatan Pimpinan KPK

Nasional
Mahfud Ungkap 2 Alasan yang Buat Pemerintah Perpanjang Masa Jabatan Firli dkk di KPK

Mahfud Ungkap 2 Alasan yang Buat Pemerintah Perpanjang Masa Jabatan Firli dkk di KPK

Nasional
Jatam Curigai Reaksi Panik Pemkot Jambi Laporkan Siswi SMP yang Kritis

Jatam Curigai Reaksi Panik Pemkot Jambi Laporkan Siswi SMP yang Kritis

Nasional
Muhammadiyah dan KWI Bertemu, Bahas Peran Agama dalam Bernegara

Muhammadiyah dan KWI Bertemu, Bahas Peran Agama dalam Bernegara

Nasional
Jawab Tudingan Nasdem, Demokrat Klaim Tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies

Jawab Tudingan Nasdem, Demokrat Klaim Tak Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies

Nasional
Soal Proposal Ukraina-Rusia, Istana: Presiden Tentu Tanya ke Menhan

Soal Proposal Ukraina-Rusia, Istana: Presiden Tentu Tanya ke Menhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com