Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muzani Tegaskan Hanya Ada Satu Capres dari Gerindra: Prabowo!

Kompas.com - 01/09/2022, 21:53 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan hanya ada satu calon presiden (capres) dari Partai Gerindra yaitu Prabowo Subianto.

Ia mempersilakan kader yang tak sepakat dengan pengusungan Prabowo untuk mengundurkan diri.

“Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta. Saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan,” ujar Muzani dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Sekjen Gerindra Minta Kader yang Tak Sepakat Prabowo Capres Mundur

Ia mengatakan kebesaran Partai Gerindra tak lepas dari peran Prabowo sebagai Ketua Umum.

Dalam pandangannya, posisi Gerindra sebagai partai politik (parpol) terbesar kedua di Indonesia amat dipengaruhi oleh kerja keras Prabowo.

Sehingga para kader tak bisa menerima sosok lain yang tak berkontribusi banyak untuk eksistensi Partai Gerindra untuk menjadi capres.

“Kalau ada orang yang mau jadi presiden, tidak pernah membesarkan partai, enggak pernah mendatangi kantor partai, tidak pernah pasang bendera spanduk, tiba-tiba nongol mau jadi presiden ketemu pasal berapa?” tutur Muzani.

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Gerindra: Kami Tak Bisa Larang, tetapi Ada Etika

Terakhir ia meminta seluruh kader Partai Gerindra solid di bawah kepemimpinan Prabowo.

Ia menyampaikan, meski baru berusia 14 tahun tapi kader Partai Gerindra mesti menunjukan komitmen dan kesetiannya pada keputusan partai.

“Jangan coba-coba ganggu kami, untuk memecah belah jati diri kami. Seluruh kader Gerindra akan tetap berdiri di belakang Prabowo Subianto,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyatakan siap mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pernyataan itu disampaikan Sandi setelah bertemu dengan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Bantul, Yogyakarta, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Sandiaga Ingin Jadi Capres 2024, Dasco: Boleh, tapi di Gerindra Sudah Final Prabowo

Namun Sandi belum memastikan apakah bakal terus menjadi kader Partai Gerindra jika jadi mengikuti kontestasi elektoral tersebut.

“Ya tentunya politik dinamis, sangat dinamis, dan kita fokus urusan ekonomi. Dan di politik itu saya belajar jangan terlalu berandai-andai. Enggak boleh terlalu baperan, semuanya dijalankan penuh keikhlasan,” sebutnya.

Adapun saat ini Partai Gerindra telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menghadapi Pilpres 2024.

Dalam penandatanganan piagam deklarasi koalisi disepakati lima poin kerja sama, salah satunya pengusungan capres-cawapres ditentukan oleh Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Baca juga: PDI-P Bakal Bertemu Gerindra, PKB Ingin Partai Papan Atas Bikin Blok Politik Sendiri

Namun baik PKB dan Gerindra masih belum menentukan keputusan pencapresan.

Partai Gerindra masih kekeh mencalonkan Prabowo sebagai capres, dan PKB tetap dengan pilihannya untuk mendukung Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com