Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Subandi Rianto
Sejarawan, Pekerja Media

Sejarawan, Alumnus Pascasarjana Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada

Wacana Usang Menghidupkan Dwifungsi ABRI

Kompas.com - 29/08/2022, 06:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lantas disebut apa? Langkah Luhut Pandjaitan dan Hadi Tjahyanto seakan melengkapi akrobat menghidupkan kembali kesan-kesan Dwifungsi ABRI.

Luhut Pandjaitan dan Hadi Tjahjanto tampaknya tak bisa melepaskan diri dari dua hal.

Pertama, soal romantisme Orba. Romantisme ini didasarkan kesukesan Soeharto melakukan militerisme di segala bidang.

Soeharto banyak melanggenggkan praktik Dwifungsi ABRI tak hanya di bidang politik, tetapi juga ekonomi dan bisnis.

Berapa banyak konsesi dagang di masa Soeharto yang jatuh ke tangan para pemimpin militer? Atau bisnis-bisnis militer yang menguasai hajat hidup orang banyak?

Karir Soeharto pada awalnya tak lepas dari jejaring bisnis tentara di wilayah Jawa Tengah.

Kedua, ambiguitas kepercayaan terhadap pemimpin sipil. Luhut selalu berpandangan bahwa kebijakan Presiden Joko Widodo adalah yang terbaik.

Namun, wacana Dwifungsi ABRI yang selalu didengungkan Luhut -pada era Jokowi ini- justru menciderai kepemimpinan atasannya sendiri.

Joko Widodo adalah satu-satunya presiden sipil yang dipilih berdasarkan pemilu langsung. Dengan mewacanakan hadirnya perwira TNI aktif dalam kepemimpinan sipil malah seperti mempertanyakan kualitas kepemimpinan Joko Widodo itu sendiri.

Mengkhianati Reformasi, mengkhianati restrukturisasi

Penghapusan Dwifungsi ABRI adalah produk dari reformasi 1998. Namun, penerapan secara luas baru dilakukan pada masa Presiden Abdurrahman Wahid.

Kompas menyebut pada tahun 2000 para pemimpin miiter telah menyepakati secara resmi TNI kembali ke barak, tidak berpartisipasi pada politik partisan dan berfokus memperkuat agenda pertahanan.

Membuka wacana TNI masuk ke pemerintahan sipil selain membuka peluang Dwifungsi ABRI, juga mengkhianati semangat reformasi.

Selain itu mengkhianati program restrukturisasi tentara yang pernah dicetuskan sewaktu Republik ini berumur Jagung.

Restrukturisasi tentara yang dikenal dengan ReRa dilakukan di masa Mohammad Hatta menjadi Perdana Menteri (Kompas.com, 16/10/2021).

Ide restrukturisasi memang awalnya dari mosi parlemen (BP-KNIP), tetapi Moh. Hatta berhasil mengeksekusi kebijakan ini dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com