JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang sosok penyuap Rektor Universitas Lampung menjadi pemberitaan yang banyak dibaca di Kompas.com pada Minggu (28/8/2022).
Selain itu, artikel mengenai kegeraman pengacara keluarga Brigadir J karena Putri Candrawathi ngotot mengaku sebagai korban tindakan asusila juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel tentang suasana sidang kode etik Ferdy Sambo yang diungkap Kompolnas juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan satu orang dari pihak keluarga mahasiswa yang diduga menyuap Rektor Universitas Lampung (Unila) Karoman, yakni Andi Desfiandi.
Andi ditangkap di Bali pada 20 Agustus karena diduga menyuap Karomani dengan uang Rp 150 juta terkait penerimaan calon mahasiswa baru Unila.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Andi Desfiandi merupakan tokoh yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn Andi Desfiandi, ia pernah menjadi Rektor Institut Informatika dan Bisnis atau Informatics & Business Institute (IBI) Darmajaya selama 9 tahun, yakni Agustus 2006 hingga November 2015.
Baca selengkapnya: Profil Penyuap Rektor Unila, Andi Desfiandi, Mantan Rektor yang juga Anggota Bravo 5
Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, berang dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang tetap kekeh dalam pemeriksaan menjadi korban asusila.
Kamaruddin menekankan tidak ada pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri, baik di Duren Tiga maupun Magelang.
Dia menjelaskan, tuduhan pelecehan di Duren Tiga sudah dipatahkan oleh Bareskrim yang menghentikan penyidikan kasus karena terbukti tak ada pelecehan yang dialami Putri.
Sementara, untuk tuduhan pelecehan di Magelang, Kamaruddin yakin tidak ada kejadian tersebut lantaran Putri berkirim pesan WhatsApp (WA) dengan adik Brigadir J.
Baca selengkapnya: Istri Ferdy Sambo Kekeh Alami Pelecehan, Pengacara Keluarga Brigadir J: Mana Ada Korban Ber-WA Ria dengan Adik Pelaku
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim yang menghadiri sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) Irjen Ferdy Sambo mengungkapkan suasana di dalam persidangan yang berlangsung selama 17 jam.
Yusuf menyebutkan, sidang tersebut diwarnai ketegangan dan air mata.
"Ya suasana sidangnya sebagaimana pengadilan. Ya suasananya ada tegangannya, ada tenangnya, ya dinamislah. Dan penuh air mata," sebut Yusuf saat dimintai konfirmasi, Minggu (28/8/2022).
Baca selengkapnya: Kompolnas Ungkap Suasana Sidang Etik Ferdy Sambo: Penuh Air Mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.