Sebelum mengatakan hal itu, Puan mengaku senang atas sambutan yang diberikan Surya maupun Nasdem.
Bahkan, Puan memuji makanan yang disediakan. Dia juga memuji jalannya pertemuan yang menurutnya serasa pertemuan keluarga itu.
"Artinya, ini bukan cuma pertemuan antara parpol, PDI-P dan Nasdem, tapi seorang senior, seorang ortu, seorang om, yang kemudian menjamu keponakannya. Jadi, ini adalah pertemuan yang pertama, namun kami bersepakat bukan pertemuan yang terakhir," ungkap Ketua DPR itu.
Radar capres
Sementara itu, Surya blak-blakan bahwa kunjungan Puan ke Nasdem Tower bisa saja menguba keputusan politik yang diambil dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mengenai calon presiden yang diusung.
Baca juga: Soal Pertemuan Puan-Surya Paloh, Pengamat Nilai PDI-P Tak Ingin Maju Sendirian di Pemilu 2024
Dalam Rakernas, Nasdem memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.
Sebab, Surya juga mengakui nama Puan masuk radar capres Nasdem.
"Sudah ketemu begini, masa enggak masuk dalam radar," kata Surya.
Sebelum menyatakan hal tersebut, awalnya Surya ditanya oleh awak media soal dukungan Nasdem pada Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo.
Menurut dia, nama Ganjar memang masuk dalam bakal capres Nasdem. Hanya saja, Nasdem akan melihat perkembangan soal pencapresan ke depan.
Surya tiba-tiba menyinggung kedatangan Puan ke Nasdem Tower.
Dia berpendapat, atas kehadiran tersebut, bukan tidak mungkin nama Puan juga dilirik Nasdem.
"Kedatangan Mbak Puan ini kan saya lihat-lihat juga. Jadi, kita lihat perkembangan ke depan," ucap Surya.
Bicara koalisi
Pertemuan Puan dan Surya Paloh juga disambut positif jajaran elite masing-masing partai, salah satunya, Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali.
Ia mengatakan, kini terbuka peluang terbentuknya poros baru untuk Pemilu 2024.
Adapun poros baru itu bisa dihuni oleh Nasdem dan PDI-P.
"Sisi mana yang kemudian menutup kesempatan itu? Sisi mana yang kemudian menutup peluang Nasdem dan PDI-P berkoalisi, sedangkan hari ini kami sedang melakukan koalisi bersama-sama," kata Ali ditemui di Nasdem Tower.
Baca juga: Nasdem dan PDI-P Sepakat Gelar Pertemuan Selanjutnya Bahas Pemilu 2024
Bukan tanpa alasan, Ali membeberkan sejumlah hal yang menunjukkan keakraban kedua partai.
Keakraban itu disebut telah terjalin sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama, yakni pada 2014.
"Dari dulu saya katakan Nasdem dengan PDI-P ini enggak pernah ada masalah. Sejak 2014 sampai 2019 kalau kalian melihat partai pertama yang berkoalisi itu kan Nasdem dan PDI-P mengusung Jokowi. Kemudian berlanjut 2019, dan sampai hari ini terjaga," ujar dia.
Namun, Ali menyatakan bahwa soal koalisi, Nasdem belum bisa memutuskan dalam waktu dekat.
Sebab, komunikasi ke arah koalisi terus dilakukan Nasdem ke semua partai politik.