Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Puan ke Surya Paloh, Ibarat Pertemuan Om dan Ponakan yang Buka Peluang Koalisi PDI-P-Nasdem

Kompas.com - 23/08/2022, 15:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

"Semuanya masih sangat mencair, semua sangat mungkin politik sangat dinamis," ucap dia.

Duet Puan-Anies

Ali juga menyampaikan bahwa Nadem masih terbuka soal pasangan calon (paslon) yang akan diusung pada Pemilu 2024. Puan pun disebut berpeluang diusung Nasdem.

Ali mengatakan, bisa saja Puan diduetkan dengan salah satu bakal capres hasil Rakernas Nasdem, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Bisa saja nanti ada Mbak Puan. Kita juga belum tahu kebijakan PDI-P karena arahan ketua umumnya. Kami dalam Rakernas kemarin kan sudah mencalonkan salah stau kader PDI-P, Ganjar. Bisa jadi ada kerja sama di situ. Bisa juga jadi hal lain, bisa jadi nanti Anies dengan Puan, Puan dengan Anies," ujar dia.

Baca juga: Partai Nasdem Tak Tutup Kemungkinan Koalisi dengan PDI-P

Namun, dalam pertemuan Surya-Puan, diakuinya tidak ada pembahasan soal pencapresan.

Menurut Ali, soal pencapresan, Nasdem tidak bisa membahasnya hanya dalam satu kali pertemuan.

Pertemuan Surya dan Puan dipandang sejumlah pengamat politik sebagai sinyal-sinyal koalisi.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro berpendapat, kunjungan Puan ke Nasdem Tower menandakan bahwa PDI-P tidak akan sendirian menghadapi Pemilu 2024.

Partai berlambang banteng moncong putih itu diprediksi tetap berkoalisi dalam Pemilu 2024.

Adapun kunjungan ke Nasdem mengawali safari politik Puan ke partai politik untuk menjalankan instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Kunjungan PDI-P yang dilakukan hari ini ke Nasdem Tower memberi ruang tafsir bagi siapapun bahwa dalam Pilpres 2024 nanti, kemungkinan PDI-P tak ingin sendiri maju ke arena kontestasi," kata Agung dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Ada Puan Berkunjung, Nasdem: Hubungan Surya Paloh dan Keluarga Bung Karno Terjaga Baik

Agung menuturkan, kunjungan Puan ke Nasdem bisa memengaruhi dinamika koalisi yang sudah terbentuk sejauh ini.

Koalisi yang sudah terbentuk yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dihuni Golkar, PAN, PPP. Koalisi berikutnya yaitu bentukan PKB dan Gerindra.

Di sisi lain, menurut Agung, dalam konteks Nasdem, saat ini partai itu sedang menjajaki komunikasi intensif untuk membangun poros koalisi bersama Demokrat dan PKS.

"Artinya, per hari ini sudah ada 2 koalisi formal pra-pemilu dan satu koalisi informal prapemilu yang bila dijumlahkan menjadi 3 poros koalisi prapemilu," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan, kemungkinan Nasdem akan merapat ke PDI-P.

Baca juga: Puan Maharani Akan Sowan ke Surya Paloh, Nasdem: Silaturahmi Senior-Junior

Menurut dia, kehadiran Puan yang merupakan generasi muda menarik secara politis dalam menciptakan nuansa kekeluargaan bersama Nasdem.

"Sehingga ini proses pengkaderan di mana generasi muda Puan bertemu tokoh senior Surya Paloh. Secara politis ini menarik, karena akan muncul nuansa kekeluargaan di mana bisa saja Nasdem luluh dan merapat ke PDIP-P," kata dia.

Selain itu, menurut dia, bukan tidak mungkin Nasdem jatuh hati kepada Puan. Apalagi, partai itu tidak memiliki kader yang tepat untuk diusung pada Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com