Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Tapera Syariah Jadi Sarana Warga Wujudkan Kepemilikan Rumah

Kompas.com - 23/08/2022, 13:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap, Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Syariah dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kepemilikan rumah bagi masyarakat yang jumlah kebutuhannya mencapai 12,75 juta unit.

Ma'ruf mengakui, tidak semua masyarakat memiliki kematangan finansial untuk membeli hunian.

Terutama di perkotaan dengan harga hunian cenderung meningkat setiap tahunnya bahkan di atas rata-rata daya beli.

Baca juga: Moeldoko Ingatkan BP-Tapera Jangan Salah Kelola

"Oleh karena itu, Tabungan Perumahan Rakyat Syariah menjadi salah satu sarana untuk membantu mewujudkan kepemilikan rumah bagi masyarakat, yang kebutuhannya kian meningkat kini mencapai 12,75 juta unit," kata Ma'ruf dalam acara Grand Launching Tapera Syariah, Selasa (23/8/2022), dikutip dari tayangan YouTube Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat.

Ma'ruf mengeklaim, sebagian besar atau sekitar 80 persen rumah tangga di Indonesia sudah tinggal di rumah dengan status milik sendiri.

"Tapi bagi masyarakat yang belum mencukupi kebutuhan atas hunian, tentu ingin mewujudkannya mengingat tempat tinggal atau perumahan menyangkut hak dasar individu sekaligus sebagai sarana pembinaan keluarga," kata dia.

Menurut Ma'ruf, momentum peluncuran Tapera Syariah juga sangat tepat bagi industri jasa keuangan seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup Islami.

Ia menyebutkan, dewasa ini terdapat peningkatan preferensi masyarakat akan produk/jasa yang sesuai syariah, termasuk di sektor perumahan, hingga menciptakan pasar baru yang menarik.

Baca juga: Wapres Ingin Asuransi Syariah RI Bisa Bersaing di Tingkat Regional

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ma'ruf menyebut pembiayaan rumah dari bank syariah mencapai Rp 103,24 triliun pada Maret 2022, naik hampir 12 persen year-on-year.

Selain itu, pada Agustus 2022, terdapat 6,75 persen peserta aktif Tapera yang berminat terhadap prinsip pembiayaan syariah.

"Mengingat preferensi masyarakat terhadap pembiayaan perumahan secara syariah masih akan terus meningkat, masih ada ruang besar bagi pengembangan Tapera Syariah di masa yang akan datang," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com