JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan kembali soal pengalamannya saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat melawat ke dua negara tersebut pada Juni lalu.
Jokowi mengakui bahwa untuk mempertemukan keduanya dalam satu ruang dialog merupakan hal yang sulit.
"Saat saya ke Ukraina, kemudian ke Rusia ketemu Presiden Zelensky selama 1,5 jam, dan dengan Presiden Putin 2,5 jam saya bicara. Saya melihat, saya sebetulnya ingin agar ada ruang dialog. Tapi saya lihat di lapangan sulit untuk mempertemukan dalam sebuah ruang dialog antara Presiden Putin dengan Presiden Zelensky," ujar Jokowi saat memberikan paparan untuk Kadin provinsi se-Indonesia di TMII, Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Vladimir Putin dan Xi Jinping Akan Hadiri KTT G20, Bagaimana Ukraina?
Melihat sulitnya situasi, Presiden kemudian mengurungkan niat untuk mempertemukan keduanya dalam dialog.
Jokowi pun kemudian mengubah tema pertemuan dengan membahas soal krisis pangan yang menjadi dampak konflik kedua negara tersebut.
Saat itu Jokowi menanyakan soal gandum yang memang menjadi salah satu komoditas ekspor penting bagi Rusia dan Ukraina.
"Sehingga saya berbelok saat itu, saya belokkan ke urusan krisis pangan saja. Udah saya mau berbicara ini. Presiden Ukraina menyampaikan bahwa di Ukraina sendiri ada stok 22 juta ton (gandum) ditambah lagi panen baru 55 juta ton. Artinya 77 juta ton ada di Ukraina," jelas Jokowi.
"Ditambah di Rusia, saya ke Presiden Putin bertanya ada berapa sih gandum di Rusia? 130 juta ton. Artinya total dua begara itu sudah 207 juta ton," lanjutnya.
Jokowi lantas membandingkan dengan total konsumsi beras masyarakat Indonesia yang sebanyak 31 juta ton saja.
Dengan demikian, jika ada 207 juta ton gandum terhambat eskpornya dari Rusia dan Ukraina akan menyulitkan banyak negara.
"Ini 207 juta ton enggak bisa keluar. Bapak, Ibu bisa bayangkan negara-negara yang impor dari sana utamanya negara-negara Afrika saat ini betul-betul dalam kondisi sangat sulit," ungkap Jokowi.
"Kalau kita lihat misalnya food price index saat ada krisis pangan juga pada 2008 itu 131,2. Indeksnya itu ya. 2012 juga ada krisis pangan itu 132,4. Tapi, sekarang ini indeksnya sudah berada pada 140,9," jelasnya.
Baca juga: 6 Bulan Perang Lawan Rusia, Berapa Lama Ukraina Bisa Bertahan?
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menemui Presiden Ukriana Volodymyr Zelensky di Kyiv pada 29 Juni lalu.
Setelahnya, Jokowi bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskwa, Rusia, pada 30 Juni.
Presiden saat itu menyatakan, dalam pertemuan dengan kedua kepala negara tersebut, dirinya membawa isu perdamaian dan kemanusiaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.