Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Anggap Tak Wajar Video CCTV Perjalanan Ferdy Sambo dari Polisi, Sudah Diberikan "Backsound"

Kompas.com - 22/08/2022, 22:43 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi mengungkapkan, pihaknya menjadi salah satu tamu yang diundang Polda Metro Jaya untuk menonton rekaman kamera CCTV mengenai perjalanan rombongan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dari Magelang menuju Jakarta.

Rekaman CCTV itu juga menampilkan tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Sambo, serta rumah pribadinya.

"Memutarkan video CCTV rekapan perjalanan rombongan Ibu PC dari Magelang sampai kemudian pemberhentian di rest area, kemudian sampai dengan rumah pribadi Saguling, kemudian ke TKP, dari TKP ada lagi ke rumah pribadi, sampai dengan ambulans," ujar Edwin di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca juga: LPSK Ungkap Bharada E Tak Pernah Tembak Orang, Pertama Kali ke Brigadir J

Akan tetapi, oleh polisi, rekaman CCTV itu sudah diberikan 'backsound'. Bahkan, ada narasi yang mengiringi rekaman CCTV tersebut.

Edwin menduga, rekaman CCTV yang ditampilkan itu untuk meyakinkan mereka bahwa Putri Candrawathi adalah korban pelecehan seksual oleh Brigadir J.

"Ada presentasi itu upaya meyakinkan bahwa Ibu PC korban. Ini bukan soal proses penyidikannya, tapi ini film diputar dalam rangka meyakinkan para terundang bahwa bagaimana situasi Ibu PC sebagai korban dari pencabulan," tuturnya.

Baca juga: LPSK Sebut Sempat Diminta Pakai Hasil Asesmen Psikolog Istri Ferdy Sambo

Edwin pun menegaskan, LPSK kala itu tidak bisa menerima mentah-mentah rekaman CCTV yang ditampilkan Polda Metro Jaya tersebut lantaran sudah melalui proses editing.

Menurutnya, ada yang ganjil dalam rekaman CCTV itu.

"Di video itu menurut kami sepertinya tidak wajar," ucap Edwin.

Adapun rapat koordinasi itu dipimpin oleh Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya AKBP Jerry Raymond Siagian.

Baca juga: LPSK Minta Dukungan Komisi III untuk Bangun Rutan Khusus Justice Collaborator

AKBP Jerry kini sudah dikurung di tempat khusus, yakni Mako Brimob, karena dianggap menghalangi penyidikan kematian Brigadir J.

Sementara itu, Edwin melanjutkan, sejak awal dirinya sudah yakin jika Ferdy Sambo dan komplotannya memang menyiapkan skenario terkait pembunuhan Brigadir J.

"Sejak awal saya bilang, FS dan komplotannya sudah membuat suatu persiapan skenario untuk mempertahankan skenario awal itu. Bahwa ceritanya ada pencabulan dan tembak menembak," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com