Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Prediksi Jokowi "Reshuffle" Kabinet pada 2023, Ganti Menteri yang Maju Capres

Kompas.com - 19/08/2022, 12:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memperkirakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal merombak anggota kabinet atau reshuffle menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

Alasannya, ada sejumlah menteri yang dinilai sudah mulai fokus menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

"Jadi perombakan ya sah-sah saja. Apalagi kan nanti di bulan September saya pastikan, sudah pasti ada paling tidak kan yang sudah declare kan Pak Prabowo. Kan enggak mungkin jadi Menhan (Menteri Pertahanan) lagi kan. September 2023," kata Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Selain Prabowo, Pacul juga mengungkapkan kemungkinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga terkena reshuffle pada 2023.

Baca juga: Jokowi: Reshuffle Kabinet Masih Mungkin Dilakukan

Hal itu akan terjadi jika Airlangga mendeklarasikan diri maju pada Pilpres 2024 dari partainya, Golkar.

"Iya dong (Airlangga di-reshuffle), apabila mendaftar (Pilpres)," tutur Ketua Komisi III DPR itu.

Kendati demikian, Pacul menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle kepada Presiden.

Sebab, dia menilai Presiden yang lebih memahami soal perombakan kabinet.

"Beliau lebih paham pembantu-pembantunya. Beliau lebih paham pandangan ke depan. Kalau beliau melakukan (reshuffle) supaya bisa menjawab tantangan di depan, kemudian melakukan reshuffle ya dia punya kewenangan," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, reshuffle kabinet masih memungkinkan untuk dilakukan kembali.

Baca juga: Minta Jokowi Jangan Reshuffle Lagi, Paloh: Kurang Berbobot Namanya

Menurut Presiden, hal itu merujuk pada kondisi perubahan dunia yang serba mendadak akhir-akhir ini.

Dengan demikian, Presiden menekankan diperlukan kebijakan yang cepat dan tepat dari para menteri.

Jokowi menegaskan, apabila ke depannya diperlukan reshuffle untuk kepentingan lebih baik maka akan dilakukan.

"Kalau diperlukan untuk kepentingan lebih baik, ya dilakukan. Meskipun tinggal sehari, kalau diperlukan, ya dilakukan," kata Jokowi dalam sesi wawancara khusus bersama Harian Kompas di Istana Merdeka pada 14 Agustus 2022, sebagaimana dilansir Kompas.id, Kamis (18/8/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com