Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Parpol Baru Dinilai Positif, tetapi Harus Punya Pembeda

Kompas.com - 15/08/2022, 22:11 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agusyati menilai jumlah partai politik (parpol) peserta pemilu yang bertambah akan semakin baik untuk masyarakat.

Namun parpol baru yang nantinya dinyatakan lolos menjadi peserta Pemilu 2024 harus memiliki pembeda dengan parpol lama.

“Jika nanti jumlah parpol peserta pemilu bertambah ini tentu baik saja bagi pemilih karena memiliki alternatif pilihan lain di pemilu,” kata Khoirunnisa pada Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Jumlah Parpol Pendaftar Pemilu Meningkat, Perludem: Pengalaman Sebelumnya Banyak Parpol Gugur Saat Verifikasi

“Asalkan, betul-betul ada perbedaan antara partai yang baru dengan partai-partai yang sudah eksis selama ini,” tuturnya.

Adapun jumlah parpol yang mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 bertambah dibandingkan peserta Pemilu 2019.

Pada gelaran kontestasi elektoral sebelumnya sebanyak 27 parpol mendaftar dan 14 di antaranya dinyatakan lolos.

Sedangkan tahun ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan 40 parpol sudah melakukan pendaftaran yang berlangsung 1-14 Agustus 2022.

Khoirunnisa menyampaikan bertambahnya jumlah pendaftar tak lantas menunjukan bahwa jumlah peserta Pemilu 2024 bakal bertambah.

Sebab banyak parpol yang gugur di tahap verifikasi administrasi dan faktual.

“Berdasarkan pengalaman-pengalaman pemilu sebelumnya akan banyak partai-partai yang berguguran saat ditetapkan menjadi parpol peserta pemilu,” ucapnya.

Di sisi lain, parpol baru yang nantinya terpilih menjadi peserta pemilu punya tiga pekerjaan rumah.

Pertama, parpol baru belum membangun jaringan yang mumpuni. Dua, kerap dipandang tak memperjuangkan kepentingan masyarakat. Tiga, kekuatan finansial belum mencukupi.

Baca juga: Bawaslu Sebut 275 Pengawas Pemilu Dicatut Namanya Jadi Anggota Parpol untuk Pemilu 2024

“Apalagi regulasi mensyaratkan partai harus bersifat nasional yang ini membutuhkan biaya yang besar. Partai-partai yang tidak memiliki dukungan finansial yang cukup tentu akan sulit bersaing,” imbuh Khoirunnisa.

Diketahui KPU telah menerima berkas pendaftaran 40 parpol calon peserta Pemilu 2024. Nantinya pesta demokrasi bakal berlangsung 14 Februari 2024.

Setelah berkas administrasi diterima, KPU bakal melakukan verifikasi administrasi dN faktual.

Pengumuman peserta Pemilu 2024 bakal berlangsung 14 Desember 2022 disertai penentuan nomor urut parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com