Dalam perjalanannya, meskipun AS mengakui bahwa Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok dan AS tidak akan pernah mendukung kemerdekaan Taiwan – sebagaimana yang disampaikan oleh mantan Presiden Bill Clinton di Shanghai pada tahun 1998 – namun secara bersamaan AS juga mengambil sikap menentang penggunaan kekerasan oleh siapapun terhadap isu Taiwan.
Hal ini selain menunjukan sikap yang ambigu, kalimat Presiden Clinton juga tergolong kalimat bersayap atau memiliki banyak makna dan kiasan.
Diplomat Tiongkok sekaligus Profesor di Universitas Fudan Shanghai, Pan Zhongqi berpendapat bahwa sifat ambigu yang ditunjukan dalam kebijakan luar negeri AS merupakan strategi bagi AS agar negara tersebut dapat dengan leluasa menggunakan power yang dia punya sesuai dengan situasi yang berkembang di kawasan.
Degan situasi yang berkembang di kawasan, di mana Tiongkok mulai menggeser dominasi AS, maka wajar AS menggunakan berbagai cara untuk meredam dominasi ini, termasuk memainkan kartu Taiwan dalam politik luar negerinya.
Kunjungan Pelosi yang bertepatan dengan latihan SGS tentu banyak menimbulkan spekulasi, salah satunya mempertanyakan kembali status Indonesia yang memegang prisnip non-alignment movement.
Pengamat Hubungan Internasional Ahmad R. M. Umar berpendapat bahwa latihan perang berskala besar tersebut sebenarnya merupakan ikhtiar Indonesia dalam melibatkan diri untuk menjaga diplomasi pertahanan dan keamanan regional, termasuk ancaman terorisme.
Namun terlepas dari ikhtiar tersebut, Indonesia harusnya bisa lebih berhati-hati dan mengambil keputusan yang terukur dalam menentukan lokasi dan pelaksanaan latihan bersama.
Keputusan Indonesia membuka latihan SGS 2022 yang tidak jauh dari wilayah Natuna pada saat datangnya Pelosi dapat dianggap oleh Tiongkok sebagai pertunjukan kekuatan militer AS dan sekutu.
Lebih lanjut, latihan militer yang melibatkan sekutu utama AS tanpa menghadirkan Tiongkok dan Rusia, menurut saya, dapat mendorong komunitas internasional, termasuk Tiongkok mempertanyakan komitmen Indonesia dalam memelihara prinsip non-alignment movement.
Terlebih latihan bersama tersebut dapat dianggap sebagai sinyal yang dikirimkan kepada Tiongkok dan terkesan telah dipersiapkan untuk menjaga keamanan Pelosi selama lawatannya di Taiwan.
Indonesia sebagai negara yang memegang prinsip non-alignment movement dan memiliki hubungan ekonomi yang sangat erat dengan Tiongkok – belum lagi kunjungan bilateral Presiden Jokowi ke Beijing akhir Juli 2022 yang mendapat respons sangat positif dari Presiden Xi Jinping – harusnya dapat mengantisipasi situasi ini dengan tidak menempatkan lokasi latihan SGS tepat berhadapan dengan selat Taiwan di Utara Timur Pulau Batam.
Panglima TNI Jenderal Andika beranggapan bahwa latihan SGS 2022 merupakan latihan tahunan, dan ketegangan yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan tidak dapat dihindari.
Meskipun demikian, alangkah baiknya Indonesia di kemudian hari dapat mengantisipasi situasi serupa agar tidak merugikan Indonesia, khususnya di tengah situasi global yang tidak menentu seperti di saat sekarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.