Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculnya Sosok Bharada E ke Publik dan Temuan Komnas HAM soal Penembakan Brigadir J

Kompas.com - 27/07/2022, 16:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

"Jadi kalau minta kesimpulan dan sebagainya kami belum bisa menyimpulkan karena jawabannya kami meminta deskriptif," tuturnya.

Dugaan tewas

Hasil dari pemeriksaan Komnas HAM terhadap para ajudan Sambo juga menyimpulkan dugaan bahwa Brigadir J bukan tewas dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Menurut keterangan para ajudan, Brigadir J masih hidup ketika tiba di Jakarta pada hari kematiannya, Jumat (8/7/2022).

Brigadir Yosua bahkan disebut masih bercengkerama dengan rekan-rekannya sesama ajudan Sambo sebelum kejadian penembakan.

"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam.

"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J. Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ungkapnya.

Baca juga: Temuan Komnas HAM: Brigadir J Tidak Tewas di Perjalanan Magelang-Jakarta

Salah satu sumber Kompas.com yang memiliki bukti perihal ini juga membenarkan bahwa Brigadir J masih bercengkerama dengan ajudan lain dalam waktu yang cukup singkat sebelum jam kematiannya.

Menurut sumber tersebut, momen ini terjadi di Jakarta, sebelum Brigadir J dan orang-orang Sambo menuju rumah dinas.

Barulah, beberapa saat setelah Brigadir J tiba di lokasi rumah dinas Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, penembakan terjadi.

Adapun sebelumnya, dugaan bahwa Brigadir J tewas di suatu tempat antara Magelang hingga Jakarta dikemukakan oleh pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak, sebagai alternatif tempat kejadian perkara selain di rumah dinas Sambo.

Dugaan ini ditudingkan Kamaruddin lantaran pada Jumat pukul 10.00 WIB, Brigadir J masih memberi kabar ke keluarganya bahwa ia mengawal atasan di Magelang.

Sementara, pukul 17.00 WIB, Brigadir J sudah tak merespons panggilan keluarga.

Luka tembak

Berdasarkan temuan Komnas HAM sebelumnya, muncul dugaan bahwa Brigadir J ditembak dari jarak yang berbeda-beda, tapi umumnya tak terlalu jauh.

"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," kata Choirul Anam kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Kisah Senda Gurau Terakhir Brigadir J dengan Para Ajudan Ferdy Sambo...

Anam mengungkap, luka tembak di tubuh Brigadir J terdiri dari luka peluru masuk dan luka peluru keluar. Namun, ia belum merinci berapa jumlah luka tembak itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com