Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ajudan Ferdy Sambo Diperiksa Komnas HAM dan Kemunculan Bharada E...

Kompas.com - 27/07/2022, 05:58 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com -Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil tujuh ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo pada Selasa (26/7/2022), terkait dugaan baku tembak di rumah dinas Sambo yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, salah satu ajudannya pula, pada 8 Juli.

Dalam pemeriksaan kemarin, hanya enam ajudan yang memenuhi panggilan Komnas HAM. Komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam mengaku akan mengupayakan pemanggilan ajudan yang belum hadir.

Bharada E datang dan pulang terpisah

Lima ajudan Sambo datang lebih dulu pada Selasa pukul 09.50 WIB. Kelimanya mengenakan atasan berwarna putih. Rombongan tersebut langsung masuk ke kantor Komnas HAM di Jalan Latuharhary, Jakarta.

Baca juga: Kasus Kematian Brigadir J, Komnas HAM: Bharada E Jelaskan soal Tembakan

Sementara itu, Bharada E, nama ajudan yang diduga terlibat baku tembak dengan Brigadir J, datang terpisah yaitu pada pukul 13.25 WIB.

Bharada E (hitam), ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo yang dituduh menembak Brigadir J di rumah dinas Sambo pada 8 Juli 2022, selesai diperiksa Komnas HAM RI, Selasa (26/7/2022).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Bharada E (hitam), ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo yang dituduh menembak Brigadir J di rumah dinas Sambo pada 8 Juli 2022, selesai diperiksa Komnas HAM RI, Selasa (26/7/2022).

Lima ajudan Sambo yang datang lebih dulu selesai diperiksa pukul 16.25, sedangkan Bharada E baru meninggalkan kantor Komnas HAM pada pukul 18.24.

Enam ajudan Sambo ini diperiksa Komnas HAM secara terpisah di ruangan yang berbeda.

Choirul Anam menyebutkan, hal ini demi menggali kekayaan informasi terkait kasus penembakan Brigadir J, dan memperoleh keterangan yang seasli-aslinya dari masing-masing orang.

Ia mengatakan, para ajudan diberikan pertanyaan yang sama, namun dikembangkan berdasarkan kekhususan masing-masing ajudan.

"Memang ada kekhususan masing-masing orang dalam struktur peristiwa yang menurut catatan kami punya kontribusi sendiri-sendiri," ujar Anam kepada wartawan, Selasa malam selepas pemeriksaan.

"Misalnya, Bharada E kontribusinya apa, dalam struktur peristiwa, kami tanya soal itu. Berbeda dengan ajudan lain yang memiliki kontribusi lain," jelasnya.

Baca juga: Bharada E Tinggalkan Komnas HAM Usai Diperiksa Selama 5 Jam

Para ajudan bahkan diminta untuk menggambarkan posisi-posisi saat peristiwa penembakan terjadi, denah rumah, dan menilai perilaku keseharian satu sama lain.

"Tawa" para ajudan

Pemeriksaan ini mengungkap situasi rukun di antara para ajudan dalam waktu yang dekat sebelum kematian Brigadir J.

Para ajudan yang diperiksa Komnas HAM disebut kompak menyatakan bahwa mereka masih bercanda-canda sebelum peristiwa dugaan baku tembak itu.

"Sebelum Jumat (hari kematian Brigadir J) kami tarik ke belakang, kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kayak apa. Kondisinya kayak apa itu salah satu yang penting misalnya begini, kondisinya bercanda-canda tertawa atau tegang, itu kami tanya," ungkap Anam.

"Beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomong-nya memang tertawa. Itu yang kami tanya. Jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisinya," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com