Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gus Dur Minta Belikan Rawon ke Wartawan karena Tak Bawa Uang

Kompas.com - 26/07/2022, 18:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 26 Juli 2001, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggalkan Istana Merdeka.

Gus Dur yang saat itu telah dilengserkan sebagai Presiden RI ke-4 berdasarkan keputusan sidang istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) keluar dari istana untuk menuju Lapangan Monumen Nasional (Monas).

Tokoh Nahdatul Ulama (NU) tersebut bermaksud menemui para pendukungnya sebelum berangkat ke Amerika Serikat (AS) untuk berobat.

Peristiwa 21 tahun lalu tersebut diceritakan kembali oleh wartawan senior Harian Kompas, Joseph Osdar yang ketika itu bertugas di istana.

Baca juga: Momen Haru di Istana saat Gus Dur Dilengserkan: Paspampres Wiridan, Sopir Menangis...

Osdar menuturkan, Gus Dur tetap tenang setelah MPR memutuskan menghentikan jabatannya sebagai presiden.

Berbeda dengan para pendukungnya yang mengungkapkan kesedihan, pria kelahiran Jombang tersebut justru tampak santai.

Bahkan Gus Dur masih sempat menceritakan hal-hal yang lucu kepada para tamunya juga kepada wartawan yang bertugas di istana.

Osdar sendiri sempat bertanya kepada Gus Dur. "Gus nanti bagaimana ? (setelah tidak jadi Presiden)," tanya Osdar menceritakan percakapannya dengan Gus Dur saat berbincang dengan Kompas.com pada Jumat (22/7/2022).

Menjawab pertanyaan itu, Gus Dur justru menyinggung soal makan.

"Ah sudah, nanti kita bisa ngobrol-ngobrol di Ciganjur (kediamannya). Sambil makan," kata Osdar menirukan jawaban Gus Dur saat itu.

Baca juga: Saat Gus Dur Bikin Wartawan White House Kesal, tetapi Bill Clinton Senang...

Ketika itu Gus Dur juga sempat menyebutkan menu makanan apa saja yang ingin dia makan saat berbincang bersama wartawan di rumahnya. Salah satunya makanan khas Jawa Timur, rujak cingur.

Bahkan Gus Dur sempat melontarkan lelucon bahwa setelah tak jadi presiden dia akan sulit melakukan kebiasaan makan secara diam-diam di mobil dinas.

Sebab keluarga pasti akan lebih ketat memperhatikan asupan makanannya karena kondisi kesehatannya.

Makan diam-diam di mobil dinas

Pelantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 1999. Gus Dur merupakan presiden terakhir yang dipilih oleh MPR.

KOMPAS/ARBAIN RAMBEY (ARB)
20-10-1999 *** Local Caption *** Pelantikan Presiden GusdurARBAIN RAMBEY Pelantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 1999. Gus Dur merupakan presiden terakhir yang dipilih oleh MPR. KOMPAS/ARBAIN RAMBEY (ARB) 20-10-1999 *** Local Caption *** Pelantikan Presiden Gusdur
Joseph Osdar menceritakan, Gus Dur memang gemar menyantap cemilan.

Wartawan yang bertugas di Istana Kepresidenan pun sering diajak berbincang sambil makan kacang asin atau kacang rebus.

Saat berbincang santai seperti itu juga dimanfaatkan wartawan untuk menanyakan beberapa isu kepada Gus Dur.

Tak hanya itu, diam-diam ayah Yenny Wahid itu juga sering makan saat berada di perjalanan naik mobil dinas.

"Gus Dur memang sering minta dibelikan makanan, cemilan gitu. Nanti diam-diam dimakan di mobil dinas," tutur Osdar.

Baca juga: Saat Gus Dur Dijemput Rakyat Meninggalkan Istana...

Cemilan yang sering dikonsumsi antara lain kacang asin, kacang rebus dan serundeng.

Menudut Osdar yang sering berbincang akrab dengan Gus Dur, pria berjuluk bapak pluralisme itu memang gemar menyantap makanan asin dan gurih.

Makan di mobil dinas dilakukan Gus Dur agar tidak terpantau oleh keluarga maupun dokternya.

Sebab kondisi kesehatan mengharuskan Gus Dur menjaga makan yang dikonsumsi sehari-hari.

Minta belikan rawon

Lahir di Jawa Timur membuat Gus Dur menggemari makanan khas dari provinsi tersebut.

Saat menjadi Presiden RI, Gus Dur sering menitip kepada sopirnya untuk dibelikan makanan khas Jawa Timur.

Salah satunya yakni lontong kupang khas Sidoarjo.

Menurut Joseph Osdar, hidangan dari kerang yang sangat kecil ini sering disantap Gus Dur saat perjalanan di dalam mobil.

Selain lontong kupang dan rujak cingur, Gus Dur juga menyukai rawon.

Baca juga: Drama Panjang Gus Dur Jadi Presiden: Diawali Mundurnya Habibie, Bersaing dengan Megawati

Osdar mengungkapkan, suatu kali saat perjalanan dinas Gus Dur pernah menitip untuk dibelikan rawon olehnya.

"Saat itu di Malang, Gus Dur minta tolong dibelikan rawon. Sebab saat itu beliau tidak membawa uang," tutur Osdar.

Saat itu Gus Dur juga berpesan agar rawon yang sudah dibeli dititipkan kepada sopirnya agar tidak ketahuan keluarga.

Namun ternyata perihal nasi rawon yang dibeli diam-diam itu pun ketahuan keluarga dan ajudan Gus Dur.

"Sudah dititip tapi ketahuan juga," kata Osdar sambil tertawa mengenang pengalaman lucu tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com