Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2022, 08:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suatu hari di bulan November 1999, wartawan yang bertugas di Istana Kepresidenan Amerika Serikat (AS) Gedung Putih (White House), dibuat kesal karena menunggu seorang tamu negara.

Para jurnalis kesal lantaran tamu yang akan menemui Presiden AS saat itu, Bill Clinton, sudah terlambat sekitar satu jam.

Baca juga: Saat Gus Dur Dijemput Rakyat Meninggalkan Istana...

Tetapi, protokol di Gedung Putih masih tetap menantikan tamu yang tidak lain adalah Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Gus Dur berserta rombongan bertolak ke AS pada 10 November 1999 dan diagendakan bertemu Presiden Bill Clinton pada 12 November 1999.

Bersama Gus Dur, ikut pula sejumlah wartawan Istana Kepresidenan RI. Salah satunya wartawan Harian Kompas, Joseph Osdar.

Osdar menceritakan, ketika menunggu kehadiran Gus Dur, wartawan di White House kesal karena keterlambatan yang sudah satu jam.

Sebab, beberapa hari sebelum Gus Dur berkunjung, ada Presiden Perancis saat itu, Jacques Chirac yang juga terlambat saat akan bertemu Clinton.

Hanya saja, keterlambatan Presiden Chirac terhitung selama lima menit.

"Wartawan White House pada marah-marah. Ini siapa (yang ditunggu)? Kemarin Presiden Perancis terlambat 5 menit sudah enggak boleh. Ini ditunggu," kata Osdar saat berbincang dengan Kompas.com di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Pertengkaran Gus Dur dengan Megawati dan Politik Nasi Goreng

"Jadi ketika Presiden Clinton sudah menunggu, Gus Dur masih di hotel (Hotel Water Gate, Washington, tempat rombongan Indonesia menginap)," lanjutnya.

Setelah menunggu, pertemuan kedua kepala negara itu akhirnya terlaksana juga di Ruang Oval di White House.

Osdar mengungkapkan, saat pertemuan wartawan dari Indonesia boleh ikut masuk ke Ruang Oval dan menyaksikan dari dekat.

Ketika itu, Bill Clinton tampak tidak marah meski sudah dibuat menunggu. Kedua kepala negara itu juga tampak berbincang dengan akrab.

Tawa wartawan Gedung Putih

Usai pertemuan, Bill Clinton dan Gus Dur menggelar konferensi pers bersama.

Para wartawan dari Indonesia dan wartawan Gedung Putih sudah siap mengajukan pertanyaan.

Baca juga: Pengakuan Gus Dur sebagai Seorang Keturunan Tionghoa...

Joseph Osdar menuturkan, selama konferensi pers saat itu, justru Gus Dur yang lebih banyak berbicara dan mencairkan suasana.

"Sebab wartawan Gedung Putih kan juga berasal dari berbagai negara. Gus Dur menyapa dengan bahasa Inggris, Perancis, Spanyol. Juga melontarkan candaan," kata Osdar.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Usai Dilantik, Kepala BNN Bakal Temui Panglima TNI Untuk Berantas Keterlibatan Aparat

Usai Dilantik, Kepala BNN Bakal Temui Panglima TNI Untuk Berantas Keterlibatan Aparat

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta Tak Ada Saling Sanggah saat Debat, Ganjar: Silakan Diatur

Kubu Prabowo-Gibran Minta Tak Ada Saling Sanggah saat Debat, Ganjar: Silakan Diatur

Nasional
Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

Kritik Kartu Prakerja, Cak Imin: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

Nasional
Bawaslu: Pasang Stiker dan Alat Peraga Kampanye di Rumah Harus Izin ke Pemilik

Bawaslu: Pasang Stiker dan Alat Peraga Kampanye di Rumah Harus Izin ke Pemilik

Nasional
Bawaslu: Bagi Sembako Saat Kampanye Kategori Politik Uang, Bisa Dipidana

Bawaslu: Bagi Sembako Saat Kampanye Kategori Politik Uang, Bisa Dipidana

Nasional
MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

MUKP di Papua Selatan Naik, Kepala BKKBN Optimistis Angka Stunting Bisa Turun

Nasional
Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Hakim MK Ridwan Mansyur di Istana

Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Hakim MK Ridwan Mansyur di Istana

Nasional
Di Malaysia, Mahfud Janjikan TKI Mendapat Perlakuan Hukum yang Layak Sesuai Aturan

Di Malaysia, Mahfud Janjikan TKI Mendapat Perlakuan Hukum yang Layak Sesuai Aturan

Nasional
Ketua TPN Sebut Ganjar Rajin Blusukan seperti Jokowi, Bahkan Tidur di Rumah Rakyat

Ketua TPN Sebut Ganjar Rajin Blusukan seperti Jokowi, Bahkan Tidur di Rumah Rakyat

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau, Wanti-wanti Tantangan yang Makin Kompleks

KSAU Pimpin Sertijab Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau, Wanti-wanti Tantangan yang Makin Kompleks

Nasional
Mutasi Polri, Polisi yang Terseret Kasus Sambo Kembali Dapat Jabatan

Mutasi Polri, Polisi yang Terseret Kasus Sambo Kembali Dapat Jabatan

Nasional
Ridwan Mansyur Resmi Jadi Hakim Konstitusi, Ini Susunan 9 Hakim MK Terbaru

Ridwan Mansyur Resmi Jadi Hakim Konstitusi, Ini Susunan 9 Hakim MK Terbaru

Nasional
Profil Hakim MK Baru Ridwan Mansyur, Pernah Adili Pembunuh Munir

Profil Hakim MK Baru Ridwan Mansyur, Pernah Adili Pembunuh Munir

Nasional
Polisi Sebut Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Polisi Sebut Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa

Nasional
Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNN, Marthinus Hukom Punya Harta Rp 16,8 Miliar

Dilantik Jokowi Jadi Kepala BNN, Marthinus Hukom Punya Harta Rp 16,8 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com