“Total sampai dengan saat ini sudah 12 saksi,” kata Kepala Sub-Direktorat (Kasubdit) IV Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Andri Sudarmaji saat dikonfirmasi, Kamis (14/7/2022).
Adapun dari 12 saksi itu di antaranya ada mantan presiden ACT Ahyudin dan presiden ACT saat ini, Ibnu Khajar. Kedua petinggi di ACT itu diperiksa secara maraton.
Pada Kamis (14/7/2022) kemarin, penyidik juga memeriksa Ahyudin. Lalu, Manajer PT Lion Mentari Ganjar Rahayu.
Baca juga: Ahyudin Klaim Tak Ada Penyelewengan Dana ACT, Ungkit soal Predikat WTP
Selain itu, ada juga Sekretaris ACT periode 2009-2019 yang saat ini menjabat sebagai ketua dewan pembina ACT, Novariadi Imam Akbari.
Pemeriksaan untuk Ahyudin juga masih akan dilanjutkan pada Jumat (15/7/2022). Selain Ahyudin, penyidik juga akan kembali memeriksa Ibnu Khajar.
“Saudara Ahyudin pukul 13.00 WIB. Saudara Ibnu Khajar pukul 14.00 WIB,” ucap Andri.
5. Ahyudin dan Ahyudin dan Ibnu Khajar lelah
Akibat diperiksa secara maraton oleh penyidik, Ahyudin dan Ibnu pun mengaku Lelah. Pasalnya, mereka diperiksa secara terus-menerus sejak 15 Juli 2022.
Mereka juga kerap diperiksa dalam waktu yang cukup lama. Setiap harinya, Ahyudin dan Ibnu kerap diperiksa lebih dari 8 jam.
Pantauan Kompas.com, Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 23.14 WIB, Ibnu Khajar yang keluar dari Gedung Bareskrim Polri mengaku lelah.
"Saya lelah. Belum tahu (besok diperiksa lagi atau tidak). Saya istirahat dulu ya, saya lelah ya. Maraton empat hari," kata Ibnu sambil berlari kecil di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu.
Baca juga: Polri Duga ACT Gelapkan dan Alihkan Kekayaan Yayasan
Di hari yang sama, Ahyudin yang terlebih dahulu yang keluar sebelum Ibnu juga menyatakan bahwa dirinya mengaku kelelahan.
Menurut Ahyudin, pemeriksaan dilakukan secara maraton karena penyidik sedang mencari kebenaran dalam kasus di ACT.
“Jadi mengapa panjang sedemikian rupa karena saya yakin ini proses mencari fakta ya kebenaran ya, jadi sangat detil sekali,” kata dia usai pemeriksaan di hari kelima atau pada 14 Juli 2022.
Baca juga: Bareskrim Bentuk Tim Khusus Usut Penyelewengan Dana ACT
Dalam pemeriksaan Ahyudin mengaku ditanyakan seputar legalitas yayasan ACT, tanggung jawabnya di yayasan itu, serta soal dana sosial dari pihak Boeing yang dikelola ACT untuk korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 tahun 2018.
Ahyudin juga sempat menyatakan siap untuk berkorban dan dikorbankan asal ACT dapat terus menjadi lembaga kemanusiaan yang eksis.
“Demi Allah ya, saya siap berkorban atau dikorbankan sekalipun asal semoga ACT sebagai lembaga kemanusiaan yang insya Allah lebih besar manfaatnya untuk masyarkat luas tetap bisa hadir, eksis, berkembang, dengan sebaik-baiknya," kata Ahyudin usai pemeriksaan di lobi Bareskrim, Jakarta, pada 14 Juli 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.