Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petinggi Demokrat Sebut Bakal Ada Pertemuan Lanjutan dengan PKS dan Nasdem

Kompas.com - 11/07/2022, 17:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengaku, partainya akan melakukan pertemuan lanjutan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.

Ia tidak membeberkan kapan pertemuan tersebut akan digelar.

"Nanti akan ada lanjutan lagi, nanti masih ada lagi dalam waktu dekat," kata Hinca di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Demokrat Klaim Tak Pernah Nyatakan Usung AHY Jadi Capres atau Cawapres secara Resmi

Lebih lanjut, Hinca pun memastikan Partai Demokrat memungkinkan untuk berkoalisi dengan partai manapun, termasuk Nasdem dan PKS.

"Kepada siapa saja terbuka. Siapa saja yang penting cocok dulu," tegasnya.

Hanya saja, ia mengatakan bahwa komunikasi harus terus dilakukan agar menemukan kecocokan antar ketiga partai.

Hinca berpandangan, komunikasi dengan waktu yang panjang dimungkinkan karena jadwal pemungutan suara Pemilu masih dua tahun mendatang.

"Berkomunikasi panjang terus kan butuh waktu. Jangan dikira besok pagi pemilunya, masih lama," tutur Hinca.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh memprediksi ada tiga poros koalisi partai politik yang terbentuk di Pilpres 2024.

Baca juga: Demokrat Ajak Golkar Bangun Koalisi, Ketum PPP Tegaskan KIB Solid

Menurut Surya Paloh, akan ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung.

"Saya pikir tiga calon. Mungkin tiga poros lah, gitu," ujar Paloh dalam program Satu Meja, dilansir siaran YouTube Kompas TV, Jumat (24/6/2022).

Paloh menjelaskan, partai politik tidak bisa bergerak sendiri di kontestasi Pemilu 2024. Dia pun menanggapi isu bahwa Nasdem akan membentuk koalisi dengan PKS dan Demokrat.

"Kemungkinan ke arah situ (Nasdem koalisi dengan PKS-Demokrat) bisa saja," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com