JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menentang ucapan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan soal harga minyak goreng curah di Jawa, Bali, dan Sumatera sudah turun menjadi Rp 14.000.
Abdullah nenuturkan, masih banyak pasar-pasar yang menbanderol harga minyak goreng curah di atas Rp 14.000 per liter, berkisar antara Rp 14.500 hingga Rp 15.000 per liter.
"Kami menentang pernyataan Mendag bahwa di Jawa itu sudah Rp 14.000. Faktanya tidak seperti itu. Masih banyak yang pasar-pasar yang masih di atas Rp 14.000 per liter, ada yang Rp 14.500 bahkan ada yang Rp 15.000," kata Abdullah kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).
Abdullah menuturkan, ada beragam kendala di lapangan yang membuat harga minyak goreng curah belum seluruhnya Rp 14.000 per liter.
Baca juga: Mendag Zulhas: 3 Minggu Saya Menjabat, Harga Bahan Pokok Alami Tren Penurunan
Zulkifli, kata Abdullah, mungkin belum mendapatkan data riil di lapangan sehingga mengeklaim harga minyak sudah turun.
"Jadi untuk harga seluruhnya Rp 14.000 dalam waktu sekejap itu sama seperti mimpi di siang bolong. Masih ada fakta-fakta di lapangan yang Mendag mungkin belum dapat laporan oleh stafnya," ucap Abdullah.
Meski begitu Abdullah mengaku, harga minyak goreng curah bisa kembali ke level Rp 14.000 per liter dalam beberapa waktu ke depan karena beragam terobosan pemerintah.
Namun, dia tidak bisa memastikan secara pasti kapan waktunya harga minyak goreng kembali normal. Sebab pihaknya selalu asosiasi masih mensosialisasikan penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng.
"Tidak bisa juga dipatok minggu depan. Memang butuh waktu lama untuk mengubah sistem pembelian tanpa KTP menjadi menggunakan KTP. Jadi butuh waktu cukup lama," ungkap Abdullah.
Baca juga: Blusukan ke Pasar, Mendag Klaim Harga Minyak Goreng Sudah Rp 14.000
Sementara itu dikutip dari info pangan.jakarta.go.id, rerata harga minyak goreng kuning/curah di Jakarta masih di level Rp 15.621/kilogram. Di Pasar Paseban, harganya masih dibanderol Rp 18.000 per kilogram.
Rata-rata harga minyak goreng di DKI Jakarta cenderung stabil di kisaran Rp 15.000 - Rp 18.000 per kilo. Di Pasar Senen Blok III - VI, minyak goreng curah dibanderol Rp 16.000/kg, di Pasar Grogol Rp 15.500/kg, Pasar Minggu Rp 15.500/kg, dan Pasar Glodok Rp 18.000/kg.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim, harga minyak goreng curah di sejumlah daerah Indonesia sudah mencapai Rp 14.000 per liter.
Meski demikian, dia mengakui ada daerah yang harga minyak goreng lebih mahal dari Rp 14.000 per liter, yakni di Papua, Tarakan, dan Maluku. Namun di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan harganya sudah Rp 14.000 per liter.
"Bisa dicek Jawa, Bali sudah Rp 14.000, Sumatera Rp 14.000. Memang yang jauh mahal. Papua, Tarakan, Maluku itu masih ada yang Rp 20.000, tapi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian Sulawesi Rp 14.000," kata Zulkifli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Zulhas Klaim Harga Minyak Goreng di Jawa, Bali dan Sumatera Sudah Rp 14.000
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku sudah memiliki solusi terkait dengan harga minyak yang masih tinggi.
Jalan keluar itu diharapkan mampu terwujud melalui program Minyakita.
Dia berharap, program Minyakita ini dapat dijual di pasaran dengan harga Rp 14.000 di seluruh Indonesia. Zulhas mengatakan, harga tersebut bisa ditekan karena telah mendapatkan penyesuaian dari kemasan.
"Mudah-mudahan nanti Papua, Maluku, yang jauh bisa harganya Rp 14.000, ditulis harganya Rp 14.000. Jadi enggak boleh lebih, nah itu ya kan tambahan ongkos bagi pabrik, bikin kemasannya kan. Nah dia kita kasih bonus," terang Zulhas sembari menunjukkan kemasan Minyakita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.