Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Perselisihan Sahroni dan Adam Deni...

Kompas.com - 02/07/2022, 06:43 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

“Dia bilang ke saya,’kenapa kamu enggak mau berteman dengan saya, kalau kamu berteman dengan saya, saya jamin enak,’”katanya.

Adam meminta maaf

Setelah kasusnya yang pertama mencuat, Adam pernah merilis video permintaan maaf pada 22 Februari. Saat itu, dirinya telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Dalam videonya Adam mengaku hanya disuruh oleh terdakwa lain yaitu Ni Made Dwita Anggari untuk mengunggah dokumen pembelian sepeda milik Sahroni.

Ia berharap Sahroni mau menempuh jalan damai dalam perkara tersebut.

Pada video yang tersebar di kalangan awak media itu, Adam menyampaikan sudah tak kuat menjalani proses hukumnya.

Kuasa hukum Adam kala itu, Susandi, membeberkan upaya mediasi tak hanya ditempuh melalui video permintaan maaf.

Tapi upaya memperbaiki hubungan juga ditempuh ibu Adam dan tim kuasa hukumnya ke pihak Sahroni.

Baca juga: Dituding Korupsi oleh Adam Deni, Kuasa Hukum Sahroni: Biarkan KPK Bekerja

Hanya upaya itu tak kunjung terealisasi hingga proses persidangan berjalan.

Keduanya baru berjabat tangan dan saling memaafkan saat diminta oleh hakim ketua Rudi Kindarto pada sidang 6 April 2022.

Dalam persidangan itu Sahroni hadir sebagai saksi korban atau pelapor.

“Maksud saya mumpung ketemu di sini, saling memaafkan mau enggak? Dengan maaf tidak menghapus (proses) hukum, tapi silaturahmi tetap jalan,” bujuk Rudi.

“Boleh,” jawab Sahroni yang kemudian berdiri dan menjabat tangan Adam.

Berbalik melawan

Setelah saling memaafkan, sikap keduanya kembali berubah. Hal itu dipicu komentar Sahroni kala berbicara di dalam sebuah podcast, yang menuding Adam memeras sejumlah publik figur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com